Kepa Bukti Label Pecundang dan Pahlawan Bisa Berubah dalam Semalam
INDOSPORT.COM - Kepa Arrizabalaga menjelma sebagai sosok pahlawan di laga Piala Super Eropa antara Chelsea vs Villarreal, Kamis (12/08/21) dini hari WIB.
Kepa Arizzabalaga mungkin salah satu dari sekian contoh terbaik bagaimana hati publik bisa dengan mudahnya berubah dalam semalam.
Pemain sepak bola, layaknya tokoh terkenal lainnya, pasti pernah dicintai dan dicaci maki sepanjang kariernya. Demikian pula dengan kiper Chelsea yang satu ini.
Seperti diketahui, Kepa sempat beberapa kali, atau bahkan sering, mendapat kritik tajam dan juga cacian ganas terkait penampilannya bersama skuat The Blues.
Bisa dibilang, label harga selangit yang melekat padanya jadi alasan paling mudah untuk dikambinghitamkan.
Untuk diingat kembali, Kepa diboyong ke Chelsea saat masa kepelatihan Maurizio Sarri pada tahun 2018. Saat itu, transfernya memecahkan rekor dunia untuk kategori kiper termahal di angka 71 juta pounds (sekitar Rp1,35 triliun).
Meski menyandang status termahal, Kepa ternyata tidak mampu menunjukkan penampilan sesuai ekspektasi banyak orang.
Sampai akhirnya, muncul Edouard Mendy yang datang dari Rennes dengan harga yang jauh lebih murah. Posisi Kepa pun mau tidak mau jadi terancam.
Menyoal nilai transfer Kepa yang begitu tinggi, ternyata isu ini juga sampai ke telinga pelatih Chelsea yang sekarang, Thomas Tuchel.
“Mungkin dia terbebani dengan biaya transfernya,” demikian kata Tuchel seperti pernah diwartakan Metro pada bulan Februari 2021.
Untungnya, baik Frank Lampard maupun Thomas Tuchel masih cukup berbaik hati dengan memberi kesempatan bermain untuk Kepa, walaupun di laga yang tidak penting sekali pun.
Dengan metode ini, setidaknya Kepa masih bisa melanjutkan karier dengan lebih tenang. Di sisi lain, ia juga punya ruang untuk memperbaiki performa sekaligus memperbaiki reputasi.
1. Karier Berliku Kepa
Penampilan pesepak bola, entah kiper maupun apa pun posisinya, jelas tidak akan pernah luput dari sorotan. Kepa mungkin hanya satu dari sekian pemain yang kurang beruntung karena ada di barisan tedepan untuk dirundung.
Beberapa kali ia memang mendapat pujian usai main bagus di sebuah laga. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan, sanjungan-sanjungan manis tersebut bisa berubah dalam semalam, begitu pula sebaliknya.
Laga Piala Super Eropa antara Chelsea vs Villarreal pun cuma satu contoh sederhana bagaimana Kepa kembali dielu-elukan sebagai pahlawan usai tampil cemerlang saat adu penalti.
Namun siapa yang tahu, bahwa dalam beberapa hari bahkan beberapa jam ke depan, kekaguman publik akan berubah lagi seperti cuaca pancaroba yang tidak menentu.
Untuk isu Kepa ini, solusi terbaik memang punya pelatih yang sabar dan murah hati. Setidaknya, itulah yang ditunjukkan Tuchel sekarang ini, yang mana ia terlihat masih punya tempat sang kiper di skuat Chelsea.
Eks pelatih PSG tersebut bahkan tidak keberatan apabila pada akhirnya Kepa-lah yang mengambil tugas adu penalti.
Untuk diketahui, laga Chelsea vs Villarreal, Tuchel memang mengganti Mendy menjelang akhir babak kedua babak perpanjangan waktu, tepatnya pada menit ke-119.
Ia pun memastikan keputusan tersebut diambilnya bukan karena spontan, melainkan sudah direncanakan sebelumnya.
“Itu tidak spontan. Kami sudah membicarakan ini dengan kiper setelah pertandingan melawan Barnsley (di Piala FA). Kami punya statistik. Kami sudah mempersiapkannya,” ujar Tuchel kepada BT Sport.
Berkat keputusan ini pula, Kepa pun harus berhadapan dengan tantangan besar sebagai kiper saat momen adu penalti yang mendebarkan.
Tidak hanya sebatas deg-degan, beban moral di pundak Kepa di laga semalam pun mungkin berlipat ganda. Mengingat, ia adalah kiper yang kerap jadi buah bibir publik, dan di sisi lain Chelsea vs Villarreal adalah laga final yang harus dimenangkan.
Mengambil tugas adu penalti dengan situasi seperti ini jelas bukan hal mudah bagi seorang Kepa Arrizabalaga. Naman beruntung, ia mampu melaluinya dengan baik, yang kemudian membuatnya dilabeli sebagai pahlawan.
Tentu patut dinanti apa yang akan terjadi pada Kepa setelah hari ini. Namun yang pasti, ia tidak boleh menunjukkan permainan angin-anginan agar bisa segera terbebas dari judgement publik yang terkadang memang menyakitkan.