Terima Nada Miring, Bos Timnas Inggris Justru Mau Piala Dunia Lebih Sering?
INDOSPORT.COM - Manajer tim nasional Inggris, Gareth Southgate, tidak ingin terburu-buru menentukan sikap pada wacana Piala Dunia dua tahun sekali. Ia yakin jika rencana tersebut masih butuh pengkajian ulang walau dirasa cukup menarik.
Southgate mengakui jika ia sudah melakukan pembicaraan dengan Arsene Wenger yang bertugas sebagai kepala pengembangan sepak bola di FIFA. Mantan bos Arsenal tersebut adalah salah satu promotor ide penyempitan jeda antar Piala Dunia.
Meski demikian Southgate tidak mau jika wacana terkait tidak mempertimbangkan padatnya agenda sepak bola dunia saat ini. Para pemain juga harus didengar suaranya sebelum palu nantinya diketuk.
"Aku berjumpa dengan Arsene tempo hari saat ia menemui sejumlah pelatih. Pikiranku cukup terbuka untuk menerima ide-ide baru. Sepertinya tidak terlalu sulit bagi generasi yang akan datang untuk melihat Piala Dunia lebih sering," ungkap Southgate pada Sky Sports.
"Masih ada hal yang bisa dipikirkan kembali. Aku pun belum membulatkan keputusan untuk setuju atau menentang karena memang prosesnya belum sempurna,"
"Mungkin para pemain bisa membentuk badan perwakilan yang akan menyalurkan aspirasi mereka. Kita memang tidak boleh terlalu banyak membebani mereka dengan terlalu banyak agenda," tambah bekas nahkoda Middlesbrough tersebut.
Pemikiran untuk menjadikan Piala Dunia ajang dua tahun sekali pertama kali dicetuskan oleh federasi Arab Saudi pada Mei 2021 lalu. Ide ini kemudian mendapat aproval dari 166 negara anggota.
1. Banyak Tentangan
Sayangnya banyak yang kemudian mencibir percobaan otak-atik jadwal ini dengan alasan merusak keistimewaan Piala Dunia. Kompetisi yang sudah digelar sejak 1930 itu memang penuh romansa dengan ciri khas jeda empat tahunannya.
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, adalah salah satu tokoh besar yang ingin agar Piala Dunia tetap berjalan seperti biasa. Lagipula wacana baru di matanya hanya mementingkan profit semata.
Kapten timnas Spanyol, Sergio Busquets, baru-baru ini juga buka suara. Ia tidak ingin beban pesepakbola internasional bertambah yang bisa berujung dengan makin sering munculnya cedera. Sementara itu para pemain non-timnas akan juga semakin terdiskriminasi.