x

Dituduh Sebagai Pria, Kiper Timnas Wanita Iran Beri Jawaban Menohok

Kamis, 18 November 2021 14:21 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Isman Fadil
Kiper timnas wanita Iran Zohreh Koudaei dituduh sebagai pria

INDOSPORT.COM – Penjaga gawang Timnas Wanita Iran, Zohreh Koudaei, memberi jawaban menohok  atas tuduhan dirinya sebagai pria oleh petinggi FA Jordania.

Sebelumnya, Presiden FA Yordania, Pangeran Ali bin al-Hussein, melayangkan permintaan ke Federasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk melakukan investigasi terhadap Zohreh Koudei untuk menentukan jenis kelaminnya.

Baca Juga
Baca Juga

Menurut Al-Hussein, AFC perlu melakukan penyelidikan dan mengambil tindakan yang tepat jika ada keraguan jenis kelamin yang menentukan kelayakan pemain peserta.

Sementara itu, Koudaei, yang diwawancarai outlet Turki Hurriyet, membantah tuduhan Presiden FA Jordania itu dengan menegaskan dirinya seorang wanita.

Tal terima dengan tuduhan tersebut, Koudaei bertekad untuk mengambil tindakan hukum melawan FA Jordania.

“Saya seorang wanita. Ini intimidasi dari Jordania. Saya akan menuntun FA Jordania,” kata Koudaei, dilansir dari Daily Star.

Tuduhan ini muncul tidak lama setelah Timnas Wanita Iran mengalahkan Yordania melalui drama adu penalti di ajang kualifikasi Piala Asia Wanita 2022 pada September kemarin. 

Baca Juga
Baca Juga

Iran memenangkan adu penalti dengan skor 4-2, dan Koudaei muncul sebagai pahlawan berkat dua penyelamatan.

Kemenangan itu otomatis membuat timnas wanita Iran mencetak sejarah dengan pertama kali menembus Piala Asia 2022 yang akan digelar di India.


1. FA Iran Juga Beri Jawaban Menohok

Kiper timnas wanita Iran Zohreh Koudaei dituduh sebagai pria

Sebelumnya, FA Iran juga langsung merespons soal tudingan dari Jordania. Mereka bergerak cepat melindungi sang pemain dari tuduhan yang belum memiliki dasar kuat tersebut.

“AFC tidak mengomentari penyelidikan dan/atau proses yang sedang berlangsung, baik aktual maupun potensial,” tegas AFC.

Sebelumnya, timnas wanita Iran juga pernah menghadapi masalah serupa di tahun 2015, yang juga membuat pihak Jordania mendesak perlunya verifikasi jenis kelamin.

Saat itu, Iran dituduh memainkan delapan pemain pria untuk mewakili tim wanita, namun tidak ada orang yang dinyatakan bersalah atas pelanggaran apa pun dengan tuduhan tersebut.

IranAFCYordaniaPiala AFCKiperBola Internasional

Berita Terkini