Beto Goncalves Pernah Tolak Main di Indonesia, Hampir Pensiun di Brasil
INDOSPORT.COM - Pemain naturalisasi, Alberto 'Beto' Goncalves mengaku pernah menolak tawaran main di Indonesia, bahkan ia hampir saja pensiun bermain sepak bola.
Beto Goncalves pertama kali datang ke Indonesia di tahun 2008. Striker asal Brasil itu berlabuh ke Persijap Jepara, sebelum akhirnya pindah ke Persipura Jayapura.
Namun faktanya, jauh sebelum itu, Beto Goncalves sudah pernah dapat tawaran bermain di Indonesia. Hanya saja, ia langsung menolaknya karena takut akan tsunami.
"Sebelum saya ditawari main di Liga Indonesia, kalau nggak salah ada tsunami Aceh kan, dan itu terkenal banget, makanya saya takut," ucap Beto di Tiento Indonesia.
Lalu, Beto Goncalves mendapat tawaran dari rekannya yang juga pernah main di Indonesia, untuk menjajal pengalaman yang sama. Dengan tegas Beto pun menolaknya.
"Dia telepon saya, Beto, ayo kamu kesini, main di Indonesia. Gara-gara tsunami itu, saya takut, saya juga ada kesempatan main di Brasil, makanya tahun itu enggak jadi."
Seiring waktu, rekannya kembali memberi tawaran untuk main di Indonesia, tepat saat Beto sedang ada masalah di klub, bahkan ia berpikir untuk gantung sepatu alias pensiun.
"Setelah itu ada masalah sedikit di klub, saya frustasi, saya pikir mau berhenti main bola. Ada lagi orang yang sama telepon, ayo ke Indonesia," ungkap Beto Goncalves lagi.
1. Beto: Indonesia adalah Hidup Saya
Di tengah dilema itu, Beto Goncalves pun bersedia main di Indonesia. Ia mengakui Indonesia jauh di luar ekspektasi, sebab negara ini memiliki stadion yang berkelas.
"Saya pikir baik, ayo, saya ke Indonesia. Mereka kirim tiket, saya datang waktu itu di Jakarta, langsung lewat di depan Senayan Stadium (GBK), bagus sekali," ucap Beto.
Sempat bermimpi untuk bermarkas di GBK, Beto pun harus menelan impiannya, karena ia justru diminta untuk tinggal di Papua dan beradaptasi dengan Persipura Jayapura.
"Saya pikir saya akan main di situ, ternyata enggak, saya main di Papua, di Persipura. Jakarta dan Jayapura sedikit beda, saya pikir akan susah adaptasi," kenang Beto.
"Padahal enggak, enak di Papua, lama-lama bisa adaptasi. Jadi lima tahun di Persipura, baru pindah ke Jawa, Sumatera. Pokoknya Indonesia adalah hidup saya," tuntas Beto.