x

Kurniawan Dwi Yulianto: Main Bola karena Mau Naik Pesawat dan Masuk UGM

Jumat, 24 Desember 2021 21:41 WIB
Penulis: Martini | Editor: Isman Fadil
Legenda Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto.

INDOSPORT.COM - Legenda sepak bola Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto mengaku mau menjadi pemain bola lantaran ingin naik pesawat dan dapat beasiswa di UGM.

Meski bukan berasal dari keluarga pemain bola, tapi Kurniawan Dwi Yulianto mengaku sudah memendam impian untuk menjadi pesepak bola sejak kecil, bahkan sejak SD.

Ia jatuh cinta pada Si Kulit Bundar, setelah menonton pertandingan Piala Dunia 1982 yang digelar di Spanyol. Negara Italia keluar sebagai juara usai membekuk Jerman Barat.

Baca Juga
Baca Juga

"Saya suka sepak bola dari tahun 1982, waktu itu saya nonton di TV Piala Dunia," ungkap Kurniawan Dwi Yulianto saat jadi bintang tamu di Youtube GAN Channel.

Dikenal sebagai striker haus gol milik Tim Nasional Indonesia, bahkan menjadi orang Indonesia pertama yang bermain di Eropa, tapi impian Kurniawan sangat sederhana.

"Saya punya mimpi ingin jadi pemain bola karena saya mau naik pesawat, mau masuk TV, itu awal mimpi saya sebagai pemain sepak bola," kenang Kurniawan alias 'Si Kurus'.

Beranjak sekolah, Kurniawan Dwi Yulianto kembali mendapat impian baru, yakni ingin mendapat beasiswa di Universitas Gadjah Mada lewat jalur prestasi di sepak bola.

Baca Juga
Baca Juga

"Begitu saya masuk Diklat Salatiga, banyak alumni yang dapat beasiswa untuk sekolah di UGM, karena dulu ada PS Gama," ujarnya.

"Jadi, saya pengennya setelah lulus dari Diklat Salatiga ini, saya harus masuk UGM," ungkap Kurniawan Dwi sembari tertawa.


1. Mimpi Kurniawan Dwi Yulianto Terwujud

Kurnia Sandy (tengah) diapit Bima Sakti dan Kurniawan Dwi Yulianto saat sama-sama bertugas di timnas Indonesia.

Siapa sangka, belum lulus dari Diklat Salatiga, Kurniawan Dwi Yulianto justru 'dibajak' oleh Diklat Ragunan. Bahkan, ia baru masuk selama empat bulan di sana.

Akhirnya, Kurniawan Dwi Yulianto lolos seleksi Program Primavera, yaitu pelatihan pemain sepak bola muda Indonesia di Italia.

"Kelas 2 SMA kan saya ditarik ke Ragunan. Empat bulan di Ragunan, seleksi Primavera, saya masuk, berangkat ke Italia, baru mimpi itu berubah lagi," tuntas Kurniawan Dwi.

Kurniawan Dwi Yulianto bermimpi untuk bisa berkontribusi maksimal pada Indonesia. Terbukti, ia menjadi andalan di lini depan Timnas, bahkan berlanjut sebagai pelatih.

Kurniawan Dwi YuliantoTimnas IndonesiaLegenda OlahragaUniversitas

Berita Terkini