x

Herman Dzumafo Adalah Bukti Nyata Kedisiplinan Gaya Hidup Seorang Atlet

Jumat, 4 Februari 2022 16:03 WIB
Editor: Juni Adi
Selebrasi pemain Bhayangkara FC, Herman Dzumafo menutup kemenangan atas PSM Makassar pada leg pertama babak delapan besar Piala Indonesia (27-04-2019) di Stadion PTIK, Jakarta. Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Herman Dzumafo ternyata mempunyai rahasia khusus dalam hidupnya sehingga membuat dia tetap bugar di usia yang sudah tidak lagi muda bermain di Liga 1.

Nama Herman Dzumafo Epandi membuat heboh para pecinta Liga 1 beberapa hari lalu, setelah ia menobatkan diri menjadi pencetak gol tertua dalam sejarah Liga Indonesia.

Rekor itu dibubuhkan oleh Herman Dzumafo saat membela Bhayangkara FC melawan Barito Putera di pekan ke-22 Liga 1 2021, di Stadion Gelora Ngurah Rai, Denpasar, Bali pada Selasa (01/02/22) kemarin.

Dalam pertandingan tersebut, Herman Dzumafo mencetak dua gol sekaligus membawa Bhayangkara FC meraih tiga poin berkat kemenangan 2-1.

Barito Putera sempat unggul lebih dahulu melalui gol Bayu Pradana menit ke-58. Namun di penghujung laga, Herman Dzumafo jadi pahlawan dengan dua golnya masing-masing menit ke-84 dan ke-90+4.

Baca Juga
Baca Juga

Prosesnya, di gol pertama Herman Dzumafo memanfaatkan umpan silang dari Adam Alis di udara, dan tak bisa dijangkau kiper Aditiya Harland kiper Barito Putera.

Sedangkan gol keduanya, Herman Dzumafo mencetak gol keduanya pada masa tambahan waktu. Kali ini dia menyundul umpan silang yang dilepaskan Melvin Platje dari sisi kanan. 

Usai pertandingan, sebuah rekor fantastis dicatatkan oleh Herman Dzumafo sebagai pencetak gol tertua di Liga Indonesia khususnya Liga 1.

Herman Dzumafo yang lahir pada 21 Februari 1980 itu saat ini berusia 41 tahun, 11 bulan, dan 11 hari, sebagai pencetak gol tertua.

"Usia hanyalah angka. Saya kenal Dzumafo dari 2019, dia pemain bagus dan pemain yang sangat dibutuhkan dalam tim," kata pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster.

"Saya tahu kualitas dia. Bisa dilihat dari cara cetak gol ke gawang Barito Putera, tak banyak pemain yang di liga bisa cetak gol seperti itu," lanjut juru taktik asal Irlandia Utara itu saat disinggung alasan mendatangkan Herman Dzumafo di putaran kedua Liga 1 2021.

Rekor tersebut sebelumnya dipegang oleh Cristian Gonzales, dengan usia 41 tahun, 2 bulan dan 11 hari ini.

Kala itu Gonzales menjadi pencetak gol tertua di Liga 1, saat masih berseragam Arema Cronus pada tahun 2017. Setelah musim berakhir, bomber naturalisasi Timnas Indonesia ini direkrut oleh Madura United di Liga 1 20218.

Namun sayang performanya sedikit menurun sehingga Gonzales tak banyak memberikan kontribusi kepada timnya karena tidak satupun dicetak golnya.

Kini, Cristian Gonzales tercatat sebagai pemain RANS Cilegon FC di Liga 2. Dia baru saja membawa klub milik artis Raffi Ahmad tersebut promosi ke Liga 1 musim depan.

Meskipun demikian, belum jelas apakah RANS Cilegon FC masih akan mempertahankan Gonzales.

Herman Dzumafo sendiri baru bergabung dengan Bhayangkara FC pada bursa transfer paruh musim ini. Dia sebelumnya juga bermain di Liga 2 bersama klub Dewa United. 


1. Resep Herman Dzumafo

Herman Dzumafo berusaha keras merebut bola dari pemain Madura United di Liga 1 di Stadion Madya Senayan, Senin (05/08/19).

Keberhasilan Herman Dzumafo menjaga insting mencetak gol dan kebugaran fisiknya di tengah jadwal Liga 1, menjadi sorotan publik. 

Banyak publik yang penasaran dengan resep Herman Dzumafo yang mampu menjaga kebugaran fisik dan bermain di kasta tertinggi di Liga 1.

Pada tahun 2020 lalu, rahasia itu pernah diungkap oleh Herman Dzumafo ke khalayak publik dalam sebuah tayangan Youtube di akun media sosial Adam Alis.

Baca Juga
Baca Juga

"Pertama harus selalu aktif. Maksud saya adalah pada saat latihan atau tidak harus selalu mencari waktu untuk berolahraga," kata Herman Dzumafo di akun Youtube Adam Alis.

"Kedua makan teratur dan makan makanan yang sehat. Jangan kebanyakan begadang dan harus disiplin. Percuma ada talenta tanpa disiplin," tegas Herman Dzumafo.

Apa yang dikatakan Herman Dzumafo cukup tepat. Karena di luar negeri pun para pesepakbolanya ada beberapa yang sangat menjaga kedisiplinan gaya hidupnya agar performanya tetap konsisten.

Dibandingkan dengan para pelaku pesepakbola di Tanah Air. Kebanyakan abai dengan kesadaran menjaga pola hidup terutama dalam hal kedisiplinan makan meski mereka seorang atlet.

Buktinya, beberapa waktu lalu sempat ramai sejumlah pesepakbola ternama Liga 1 mengunggah porsi makanan yang kandungan gizinya tidak mencerminkan seorang olahragawan, sehingga menimbulkan polemik di tengah masyarakat.

Bhayangkara FC sendiri menjadi klub Indonesia kesembilan yang pernah dibela Herman Dzumafo.

Sejak berkarier di Indonesia pada 2007, pemain naturalisasi itu sudah pernah berseragam PSPS Pekanbaru, Arema, Persib Bandung, Sriwijaya FC, Mitra Kukar, Gresik United, Borneo FC, dan Persela Lamongan.

Cristian GonzalesHerman DzumafoBhayangkara FCLiga 1Berita Liga 1Liga 1 2021

Berita Terkini