x

Boaz atau Beto, Siapa Duluan 'Lucuti' Bambang Pamungkas di BRI Liga 1?

Selasa, 8 Februari 2022 20:16 WIB
Editor: Juni Adi
Boaz Solossa resmi pindah ke Borneo FC.

NDOSPORT.COM - Dua penyerang lokal tertajam di BRI Liga 1 saat ini tengah bersaing untuk melewati rekor Bambang Pamungkas sebagai pencetak gol terbanyak kedua di sepak bola Indonesia.

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia kini telah memasuki era profesional setelah PSSI meleburkan dua kompetisi terdahulu, Perserikatan dan Galatama.

Kemudian lahir kompetisi tertinggi bernama Liga Indonesia, dimana BRI Liga 1 adalah salah satunya terobosan yang dikembangkannya.

Liga Indonesia musim pertama bergulir pada tahun 1994-1995. Sejak saat itu mulai banyak bermunculan pemain-pemain lokal hebat, termasuk yang berposisi sebagai penyerang.

Hal itu dibuktikan sepanjang satu musim kompetisi yang diwarnai banyak gol. Mayoritas gol dicetak oleh pemain yang berperan sebagai ujung tombak.

Sayangnya tidak semua pemain lokal bertipikal penyerang mampu tampil tajam di depan gawang.

Sebab tidak banyak pemain yang mempunyai kepandaian dalam mencari ruang kosong, serta ketenangan yang baik untuk mengeluarkan insting mencetak golnya.

Kurniawan Dwi Yulianto dan Bambang Pamungkas adalah dua nama pemain lokal yang mempunyai syarat tersebut sebagai striker haus gol di era 2000-an.

Namun ketajaman keduanya tidak berlangsung lama, setelah Cristian Gonzales datang ke Tanah Air tahun 2003. Kehadiranya mendatangkan sebuah warna baru di lini serang sepak bola Indonesia.

Di musim pertamanya memperkuat PSM Makassar, Gonzales langsung menunjukan tajinya. Ia mencetak 66 gol dari 56 penampilan di Liga Indonesia dalam dua musim berbaju Juku Eja.

Sebuah statistik yang sangat bagus bagi seorang striker asing yang baru pertama kali mencicipi atmosfer sepak bola nasional. Setelah PSM Makassar, Gonzales kemudian berpetualang ke tim lain. Persik Kediri menjadi pilihannya.

Bersama Macan Putih -julukan Persik- Gonzales semakin beringas dalam hal merobek jala gawang lawan. Tiga musim di sana, ia membuat 174 gol dan meraih satu gelar Liga Indonesia dan gelar top skorer

Baca Juga
Baca Juga

Gonzales lahir di Montevideo, Uruguay, pada 30 Agustus 1976. Pemain yang akrab disapa El Loco itu datang ke Indonesia setelah diboyong PSM Makassar dari Deportivo Maldonando.

Seiring berjalannya waktu, banyak pemain hebat muncul di Liga Indonesia. Namun hal itu tidak membuat Gonzales mudah untuk dibungkam. Ia tetap sulit untuk ditaklukan oleh bek dan kiper lawan.

Keran golnya terus mengalir deras, hingga akhirnya ia kini menjadi pemain paling subur di kompetisi sepak bola Indonesia, dengan torehan 231 gol. 

Gonzales menempati urutan teratas sebagai top skor sepanjang masa sepak bola Indonesia, dan menjadi satu-satunya striker yang pernah meraih empat kali gelar top skor sampai masuk rekor MURI.

Ketajaman bomber yang kini berpaspor Indonesia lewat program naturalisasi itu, menyihir para pecinta sepak bola Indonesia yang berimbas terhadap sentimen ketidakpercayaan dengan bakat lokal.

Hingga sebuah fenomena baru muncul yaitu andalkan asing. Maksudnya kemudian banyak klub di Liga Indonesia termasuk di BRI Liga 1 2021 yang ikut-ikutan memakai striker asing sebagai mesin golnya.

Pundi-pundi golnya masih berpeluang nambah mengingat penyerang berusia 45 tahun itu masih aktif bermain hingga saat ini. Musim depan, Gonzales akan kembali beraksi di kasta tertinggi, BRI Liga 1 2022 memperkuat Rans Cilegon FC.


1. Siapa Bisa 'Lucuti' Bambang Pamungkas

Beto Goncalves melakukan selebrasi usai membobol gawang Persela Lamongan.

Lantas bagaimana dengan pemain lokal? tidak kalah garang. Bambang Pamungkas adalah salah satu striker lokal yang tetap tampil tajam, di tengah masa kejayaan Cristian Gonzales

Masa keemasan Bambang Pamungkas terjadi di Liga Indonesia musim 1999-2000. Ketika itu pemain asal Salatiga ini mampu menjadi striker haus gol di usianya yang masih sangat muda yakni 20 tahun dengan torehan 24 gol semusim.

Pencapaian itu membuat Bepe -sapaan karibnya- meraih gelar top skor di musim debutnya sebagai pemain profesional bersama Persija, mengalahkan nama tenar lain Kurniawan Dwi Yulianto dengan 23 gol.

Namun saat itu ia gagal membawa Persija juara, karena langkah mereka terhenti di babak semifinal.

Kegagalan Bepe membawa Macan Kemayoran ke final dibayar tuntas di musim berikutnya. Di Liga Indonesia musim 2001, ia berhasil memberikan gelar untuk tim ibu kota. 

Mantan penggawa Selangor FA itu bersaing ketat dengan Gonzales sebagai striker tertajam di Liga Indonesia. Hingga akhirnya Bepe juga tidak mampu mengejar catatan gol Gonzales.

Bepe hanya mampu bertengger di urutan kedua sebagai pencetak gol terbanyak di kompetisi sepak bola Indonesia, dengan torehan 176 gol bersama dua klub yaitu Persija Jakarta, dan Pelita Bandung Raya.

Sampai saat ini, Bambang Pamungkas masih menjadi pemain lokal tersubur sepanjang sejarah sepak bola Indonesia karena lama bertengger di urutan kedua di bawah Cristian Gonzales (pemain naturalisasi).

Kemudian muncul striker hebat lokal lain yang melanjutkan estafet tongkat Bambang Pamungkas sebagai striker lokal tertajam dalam diri Boaz Solossa.

Baca Juga
Baca Juga

Berpeluang Disalip Boaz dan Beto

Bomber asal Papua itu lambat laun mampu menancapkan taringnya di sepak bola Indonesia. Talenta besar Boaz membuat namanya sebagai seorang striker cukup disegani lawan.

Gol demi gol diciptakan oleh Boaz di Liga Indonesia, hingga namanya muncul menjadi pemain lokal tersubur kedua setelah Bambang Pamungkas, dengan torehan 175 gol sejauh ini bersama dua klub, Persipura dan Borneo FC.

Serta bertengger di urutan ketiga sebagai pencetak gol terbanyak di kompetisi sepak bola Indonesia. Persaingan striker tertajam kemudian semakin ramai, setelah muncul penyerang tokcer lain, dia adalah Alberto 'Beto' Goncalves.

Beto didatangkan oleh Persijap Jepara tahun 2008 dari klub Brasil, Juventude. Tak butuh waktu lama bagi dirinya beradaptasi. Gol demi gol dibukukan oleh Beto, hingga banyak klub BRI Liga 1 yang tertarik menggunakan jasanya.

Sampai akhirnya nama Beto melesat kejajaran empat besar sebagai pencetak gol terbanyak di kompetisi sepak bola Indonesia, dengan raihan 171 gol bersama lima klub, Persijap, Persipura, Sriwijaya FC, Arema Cronus dan Madura United.

Boaz dan Beto yang masih aktif bermain di BRI Liga 1, mengancam takhta Bambang Pamungkas yang lama bertengger di posisi runner-up sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Indonesia.

Bepe sendiri sudah tidak aktif bermain, ia pensiun tahun 2019 setelah sukses mengantarkan Persija menjuarai gelar kompetisi tertinggi tahun 2018 lalu.

Hanya butuh satu gol lagi bagi Boaz untuk menggeser Bepe. Hal itu hanya tinggal menunggu waktu, mengingat penyrang berusia 35 tahun tersebut masih tampil tajam bersama Borneo FC di BRI Liga 1.

Begitu juga dengan Beto, yang membuntuti Boaz Solossa. Pemain naturalisasi asal Brasil ini masih menjadi salah satu striker tertajam di BRI Liga 1. Apalagi dirinya juga sering tampil sebagai starter di bawah pelatih Fabio Lefundes.

Menarik untuk dinantikan siapa di antara Boaz Solossa dan Beto Goncalves yang akan segera lucuti Bambang Pamungkas. Mari kita nantikan.

Boaz SolossaCristian GonzalesBambang PamungkasBeto GoncalvesLiga 1Berita Liga 1Liga 1 2021

Berita Terkini