x

3 Penyebab Tottenham Hotspur Melempem di Bawah Arahan Antonio Conte

Senin, 14 Februari 2022 19:10 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Hugo Lloris mencoba memenangkan bola atas Mohammed Salisu di laga Tottenham Hotspur vs Southampton (10/02/22). (Foto: REUTERS/David Klein)

INDOSPORT.COM – Berikut tiga alasan mengapa Tottenham Hotspur justru meredup di bawah arahan Antonio Conte usai mendatangkan pemain baru.

Tottenham Hotspur harus menelan hasil minor di lanjutan Liga Inggris 2021/22 kala menjamu Wolverhampton Wanderers, Minggu (13/02/22).

Dalam laga yang berlangsung di Tottenham Hotspur Stadium itu, The Lilywhites harus takluk dengan skor 0-2 dari tamunya tersebut.

Baca Juga
Baca Juga

Kekalahan itu menjadi kekalahan ketiga beruntun Tottenham di kancah Liga Inggris 2021/22. Sebelumnya, Spurs takluk Chelsea dan Southampton.

Kekalahan Tottenha, Hotspur ini juga membawa imbas buruk ke rekor Antonio Conte. Kekalahan dari Wolverhampton Wanderers membuat pelatih asal Italia itu untuk pertama kalinya dalam 13 tahun melatih kalah dalam tiga laga liga beruntun.

Efek kekalahan ini pun lantas menurunkan pamor Conte sebagai pelatih jempolan. Apalagi sebelum menukangi Tottenham, dirinya baru saja menjuarai Serie A Italia bersama Inter Milan.

Baca Juga
Baca Juga

Kekalahan dari Wolves itu juga membuat nama Tottenham kian jauh dari persaingan perebutan empat besar Liga Inggris 2021/22.

Dengan tiga tabungan laga, Tottenham terpaut lima poin dari West Ham United yang duduk di tempat keempat dan masih harus bersaing dengan tiga kontestan lainnya.

Pertanyaan pun mengemuka, mengapa Tottenham Hotspur tetap menuai hasil buruk bersama Antonio Conte kendati telah kedatangan pemain baru?


1. 1. Taktik yang Belum Terintegrasi

Aksi Antonio Conte di laga Tottenham Hotspur vs Brighton (06/02/22). (Foto: REUTERS/David Klein)

Jawaban pertama adalah perkara taktik dari Antonio Conte itu sendiri. Eks Chelsea ini identik dengan permainan tiga bek yang mengandalkan serangan balik.

Taktik ini sejatinya belumlah kedaluwarsa. Tapi, taktik ini belum terintegrasi dengan sempurna di kubu Tottenham. Terlebih, taktik ini mudah dibaca apalagi saat melawan tim-tim dengan metode serupa.

Dari tiga laga Liga Inggris, hanya Southampton dan Wolves yang mengandalkan permainan tersebut. Saat Tottenham dalam mode menyerang, dua klub ini mampu membunuh Spurs dengan serangan balik cepat.

Hal ini menjadi resiko bagi Conte yang mau melatih di tengah musim karena tak bisa serta merta menerapkan taktiknya dengan baik.

2. Kualitas Pemain Tottenham

Tak bisa dipungkiri, kualitas para pemain Tottenham juga membuat Conte kesulitan menerapkan taktik. Jangankan Conte, pelatih berkelas lainnya semacam Jose Mourinho pun tak didukung pemain berkualitas dan harus gagal.

Memang Tottenham mendatangkan pemain baru pada sosok Rodrigo Bentancur dan Dejan Kulusevski. Tapi kedua pemain ini belum beradaptasi dengan sempurna.

Sedangkan pemain lainnya belum memiliki kualitas sepadan selayaknya tim-tim rival. Tercatat, hanya Harry Kane dan Son Heung-min saja yang punya nama besar dan kualitas setara pemain tim The Big 6.

3. Butuh Waktu

Antonio Conte datang ke Tottenham yang tengah berada dalam kondisi carut marut selepas ditinggal Nuno Espirito Santo beberapa waktu silam.

Melatih di tengah musim adalah hal sulit bagi setiap pelatih besar. Bahkan, Ralf Rangnick dengan materi pemain di atas rata-rata saja masih mengalami kesulitan.

Pelatih sekelas Conte membutuhkan sesi pramusim untuk menganalisis skuatnya dan memilih pemain yang dibutuhkan agar bisa membawa Tottenham merengkuh gelar.

Hal ini pun harus didukung oleh Daniel Levy selaku petinggi Tottenham Hotspur untuk memberikan dana belanja pada Antonio Conte guna memboyong pemain-pemain yang bisa menerapkan taktiknya.

Tottenham HotspurAntonio ConteLiga InggrisWolverhampton Wanderers (Wolves)TRIVIASepak BolaBerita Liga Inggris

Berita Terkini