x

Balada Conte - Lukaku, 2 Pahlawan Inter Milan yang Jadi Pesakitan di Liga Inggris

Jumat, 25 Februari 2022 19:15 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
Sama-sama pindah dari Inter Milan ke Liga Inggris, Antonio Conte dan Romelu Lukaku malah alami mimpi buruk di klub masing-masing, Tottenham Hotspur dan Chelsea.

INDOSPORT.COM – Sama-sama pindah dari Inter Milan ke Liga Inggris, Antonio Conte dan Romelu Lukaku malah alami mimpi buruk di klub masing-masing, Tottenham Hotspur dan Chelsea.

Usai menjuarai Liga Italia 2020/2021, Inter Milan malah mengalami kehilangan besar. Pelatih Antonio Conte memilih hengkang usai mengalami perselisihan dengan manajemen klub, meski sukses mengakhiri puasa gelar scudetto Nerazzurri.

Kehilangan Nerazzurri makin besar dengan kepergian Romelu Lukaku. Bomber Belgia itu memilih pulang ke Chelsea dengan biaya 97,5 juta pounds pada Agustus 2021 lalu.

Berbekal ketajaman di Inter Milan dengan torehan 64 gol dari 95 laga, Lukaku digadang bakal menularkan ketajamannya di Chelsea. Kisah Lukaku bersama Chelsea seolah akan berjalan baik, setelah ia mencetak 3 gol dari 3 penampilan pertama di Liga Inggris.

Baca Juga
Baca Juga

Sayangnya, performa pemain 28 tahun ini perlahan-lahan justru memburuk. Hingga saat ini, Lukaku baru mencetak 10 gol dari 28 laga di semua kompetisi.

Lukaku memang tampil cukup baik di Piala Dunia Antarklub dengan mencetak 2 gol dari 2 laga untuk membawa Chelsea juara. Namun, di Liga Inggris ia hanya bisa mencetak lima gol.

Usai 3 gol dari 3 penampilan awal di kompetisi tersebut, ia puasa gol di Liga Inggris selama tiga bulan. Setelah itu ia menambah dua gol lagi saat menghadapi Aston Villa dan Brighton pada bulan Desember, tapi kemudian puasa lagi sampai saat ini.

Baca Juga
Baca Juga

Pada laga terakhirnya di liga yakni menghadapi Crystal Palace pada akhir pekan lalu, Romelu Lukaku bahkan hanya mampu menyentuh bola sebanyak tujuh kali, meski tampil penuh 90 menit.

Situasi ini membuat Lukaku panen kritik dari pendukung The Blues. Di sisi lain, sang bomber disebut mulai tak betah dan ingin kembali ke Inter Milan.

Namun, meski siap mengalami pemotongan gaji demi bisa kembali ke Giuseppe Meazza, kubu Nerazzurri disebut tak tertarik memulangkannya.


1. Conte Sudah Menyerah?

Aksi Antonio Conte di laga Tottenham Hotspur vs Brighton (06/02/22). (Foto: REUTERS/David Klein)

Mirisnya, mimpi buruk di Liga Inggris juga dialami Antonio Conte. Seperti diketahui, setelah sempat menganggur beberapa bulan, Conte menyusul Lukaku ke Inggris untuk membesut Tottenham Hotspur sejak November lalu.

Berbekal kesuksesan bersama Chelsea dengan memenangi 1 trofi Liga Inggris dan 1 Piala FA, Conte digadang bisa memulihkan Tottenham yang terpuruk bersama Nuno Espirito Santo dan menjadi pesaing gelar.

Ia pun mengawali langkahnya dengan cukup baik. Conte bahkan menjadi manajer Tottenham pertama yang tak terkalahkan dalam sembilan laga pertama di Liga Inggris.

Namun, kinerja Tottenham kemudian menurun drastis. Usai kalah dari Chelsea pada 23 Januari, Tottenham secara mengejutkan dibekap Southampton dan Wolves sehingga menelan tiga kekalahan beruntun di liga.

Harry Kane dkk sempat bangkit dengan membekuk Manchester City 3-2 sekaligus menghentikan catatan 15 laga tak terkalahkan The Citizens.

Hasil itu sempat membuat sang manajer kegirangan. “Untuk memenangkan laga seperti ini, berarti kami menunjukkan performa  sempurna. Saya sudah katakan bahwa kami mempersiapkan laga dengan baik,” kata Antonio Conte dilansir Football London

Namun, kebangkitan itu pada akhirnya hanya bertahan singkat. Empat hari kemudian, Spurs dikalahkan penghuni zona degradasi, Burnley, sehingga total menelan 4 kekalahan dari 5 laga terakhir.

Berbeda 180 derajat dari komentarnya usai menghadapi City, Conte melontarkan pernyataan yang seolah menunjukkan ia sudah menyerah dalam membesut Harry Kane dkk.

“Inilah kenyataannya. Saya datang untuk memperbaiki situasi di Tottenham, tapi mungkin pada saat ini, saya tidak cukup bagus. Ini benar-benar membuat frustrasi,” katanya seperti dilansir The Guardian.

“Saya berusaha melakukan segalanya untuk mengubah situasi, tapi tak ada yang terjadi. Ketika hal seperti ini terjadi, mungkin ada yang salah. Saya tak mau menutup mata, saya ingin bertanggung jawab,” lanjutnya.

Dengan situasi ini, meski sempat diawali harapan tinggi, tampaknya kepindahan dari Inter Milan ke Liga Inggris justru berakhir menjadi mimpi buruk bagi Antonio Conte dan Romelu Lukaku.

Mirisnya, kepergian mereka tak banyak mempengaruhi Inter Milan. Nerazzurri kini berada di posisi kedua Liga Italia, hanya tertinggal dua poin dari AC Milan dengan menyimpan satu laga tunda sehingga peluang kembali meraih scudetto masih terjaga. Kalau sudah begini, siapa yang menyesal?

ChelseaInter MilanTottenham HotspurAntonio ConteRomelu LukakuLiga InggrisBerita Liga Inggris

Berita Terkini