Mengenal Susilo, Sosok Indonesia yang Cetak Sejarah di Timnas Timor Leste

INDOSPORT.COM - Mengenal Susilo, sosok asli Indonesia yang mencetak sejarah baru di Timnas Timor Leste, sebagai fisioterapi.

Sebagaimana diketahui, Timor Leste ialah negara pecahan dari Indonesia, sehingga saat ini masih berkembang, termasuk di kancah sepak bola di level Asia Tenggara.

Bahkan, liga sepak bola Timor Leste baru terbentuk di tahun 2015 silam. Kala itu, mereka benar-benar serius belajar, dan mendatangkan orang-orang profesional.

Tak hanya pemain asal Indonesia, pemain asing yang pernah merumput di Tanah Air, hingga pelatih berlisensi dari Indonesia.

Salah satunya, Timor Leste mendatangkan pelatih asal Indonesia, Andi Susanto. Sang pelatih memberikan kontribusi besar untuk perkembangan sepak bola Timor Leste.

Tak sendiri, Andi Susanto juga membawa sosok fisioterapi asal dalam negeri, Susilo, untuk bertugas menangani fisikal di klub.

"Kita dulu satu tim dengan Coach Andi Susanto, orang Surabaya, yang pegang Sriwijaya FC U-21 di Palembang," ucap Susilo di Youtube Chandra Margatama.

"Pertengahan 2015-2016, kontraknya habis, Andi dikontak sama adiknya Adi Gusmao, dipercaya untuk pegang klub Ultramar di Timor Leste," imbuhnya.

"Waktu itu saya ditelpon Andi Susanto untuk bantu, karena di sana belum ada fisioterapi. Pertama kali saya yang masuk di Timor Leste, untuk memperkenalkan masalah therapy sports," lanjut pria asal Jogja itu.

1. Fisioterapi pertama di Timnas Timor Leste

Namun, tak berselang lama setelah Susilo menjabat sebagai fisioterapi di Ultramar, federasi sepak bola Timor Leste langsung membajak sosok asal Indonesia tersebut.

Rupanya, Susilo akan ditempatkan sebagai fisioterapi di Timnas Timor Leste, pertama kali dalam sejarah sepak bola mereka.

"Satu bulan ikut di Ultramar, saya langsung dipercaya oleh Timnas, bahkan saya sempat diizinkan tinggal di rumah Sekjen," ungkap Susilo di Youtube Chandra Margatama.

Tak hanya timnas senior Timor Leste, Susilo juga dipercaya menangani skuat usia muda. Pengetahuannya benar-benar dibutuhkan untuk perkembangan sepak bola di sana.

Seiring waktu, Susilo hampir tujuh tahun menjabat sebagai fisioterapi Timnas Timor Leste. Walau orang-orang di federasi telah berganti, ia tetap dipercaya oleh negara.

"Setelah itu, berjalannya waktu, walau ganti presiden (federasi), alhamdulillah saya pun masih dipercaya untuk membantu Timmas."

Tujuh tahun mengabdi di negara orang, Susilo mengaku dilema setiap kali Timor Leste berjumpa Timnas Indonesia, dan harus menyanyikan lagu Indonesia Raya.

"Dilema sih, karena yang kita bela negara luar, tapi pas bertemu negara kita, dilema gitu, tapi kita tetap profesional, harus kerja."

2. Pemain Timor Leste Gunakan Bahasa Indonesia

Sebagai orang 'asing' di Timnas Timor Leste, Susilo mengaku tidak mengalami kendala yang berarti, karena bahasa yang digunakan pun adalah bahasa Indonesia. 

"Pemain di sini rata-rata bisa (bahasa Indonesia), tapi sebagian, di bawah 90-an itu ngerti semua, karena mereka SMP-SMA pakai bahasa Indonesia," jelas Susilo.

"Tapi yang era sekarang ini, hanya sebagian yang mengerti. Di stasiun TV memang ada Indosiar, RCTI, jadi orang belajar bahasa Indonesia dari nonton TV," terangnya.

"Mereka bisa (berbahasa Indonesia), tapi kurang lancar lah, karena bahasa wajibnya Portugis sama Tetun," pungkas Susilo.