x

Frustrasi pada Man United di Bawah Rangnick, Ten Hag Malah Puji Tim Era Solskjaer

Selasa, 24 Mei 2022 22:00 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Meski bersama Ralf Rangnick Manchester United porak poranda, Erik ten hag percaya timnya punya potensi besar seperti saat dilatih Ole Gunnar Solskjaer.

INDOSPORT.COM - Erik ten Hag menyuarakan jika ia siap memulai revolusi demi mengembalikan Manchester United kepada kejayaan usai resmi bertugas sebagai manajer baru mereka.

Meski terlihat amburadul di masa kepelatihan sementara Ralf Rangnick, namun sang bos anyar percaya jika The Red Devils punya potensi untuk sukses bahkan sejak era manajerial Ole Gunnar Solskjaer.

Baca Juga

Indikasi tersebut Ten Hag lihat dari sukses United menjadi runner-up Liga Inggris pada musim 2020/2021 lalu yang mana jadi musim penuh kedua mereka di bawah Solskjaer.

Di musim 2021/2022 yang baru saja berakhir, United kemudian diharapkan bisa menjadi penantang gelar yang lebih serius lagi dengan datangnya Cristiano Ronaldo, Jadon Sancho, dan Raphael Varane namun harapan tinggal harapan.

Penuruan drastis justru terlihat dimana-mana sehingga berujung pada pemecatan Ole Gunnar Solskjaer di tengah musim.

Baca Juga

Ralf Rangnick kemudian ditunjuk sebagai manajer interim dan digadang-gadang bisa melecut lagi Manchester United dengan filosofi penuh energinya namun juru taktik asal Jerman itu malah dianggap tidak sukses pula dengan hanya memberi finis di posisi enam Liga Inggris.

Maka dari itu Erik ten Hag kemudian optimis pada masa depannya di Old Trafford. Dengan polesan yang tepat 'Teater Impian' bisa kembali menggemakan lagu-lagu juara.

"Potensi itu ada dan tinggal bagaimana kitanya saja yang mengurusnya. Butuh proses dan perlu waktu panjang namun saya yakin pada akhirnya berujung sukses," beber Ten Hag dalam wawancara resmi perdannya dengan United.

Baca Juga

"Pertama-tama kita harus menerima situasi saat ini namun kita tidak boleh lupa jika musim lalu sebenanya peringkat kedua Liga Inggris bisa dicapai,"

"Kami harus bekerja keras namun tetap berpegang pada filosofi dan strategi yang tepat," pungkas eks arsitek Ajax Amsterdam itu kemudian.


1. Ingin Persiapan Matang

Erik ten Hag, pelatih baru Manchester United. Foto: REUTERS-Murad Sezer

Oleh Manchester United, Erik ten Hag diberi waktu hingga 2024/2025 untuk menjalankan rencananya mengembalikan sukses ke kota pelabuhan.

Terlihat cukup lama namun sebenarnya juru taktik asal Belanda tersebut sudah dikejar oleh waktu sehingga ia butuh secepat mungkin memulai untuk bekerja.

Baca Juga

Pada 27 Juni mendatang Ten Hag sudah menjadwalkan untuk para penggawa Iblis Merah menyudahi masa liburan musim panas dan memulai persiapan jelang kompetisi 2022/2023.

Sementara itu untuk urusan transfer, Ten Hag mau agar United menyelesaikan semua kegiatan jual beli pada Agustus meski masih ada kesempatan bertransaksi hingga September.

Baca Juga

Tentu ada alasan kenapa aturan ini diterapkan sang pria plontos karena ia ingin pramusim pertama yang relatif lancar.

Jika ada pemain baru yang telat didatangkan maka pramusimnya akan terganggu dan bisa berujung pada musim debut yang buruk.

Baca Juga

Ten Hag ingin memastikan jika ia tahu betul siapa saja pemain yang bisa ia gunakan sepanjang 2022/2023 sedini mungkin agar persiapan lebih optimal.

Manchester United diharapkan bisa memberi Erik ten Hag pemain yang sesuai agar situasi buruk yang dialami Ole Gunnar Solskjaer dan Ralf Rangnick tidak lagi terulang.


2. Pecundangi Man United, Zaha Ukir Spektakuler

Wilfried Zaha melakukan selebrasi usai cetak gol ke gawang Tottenham lewat penaty

Manchester United sepertiya benar-benar bahagia setelah Liga Inggris 2021/2022 resmi berakhir pada Minggu (22/05/22) lalu.

Pasalnya mereka berada di titik nadir usai dikalahkan Crystal Palace berkat gol semata wayang Wilfried Zaha pada pekan pamungkas lalu.

Dengan tiket ke Liga Europa menjadi taruhannya untuk sekedar mengakhiri musim tetap di posisi yang tidak terlalu jelek, Manchester United justru tampil loyo di Selhurst Park.

Sepanjang babak pertama United hanya sibuk mengalirkan bola tanpa tujuan yang jelas. Palace justru terlihat jauh lebih berbahaya. Puncaknya gol Zaha di menit ke-37.

Winger internasional Pantai Gading tersebut memenangi adu bodi dengan bek tim tamu sebelum melepas sepakan mendatar yang tak mampu dihalau kiper.

Baca selengkapnya: Liga Inggris: Akhiri Musim dengan Bobrok Maksimal, Manchester United Dinodai Rekor Apik Sang Mantan

Manchester UnitedOle Gunnar SolskjaerLiga InggrisBerita Liga InggrisRalf RangnickErik ten Hag

Berita Terkini