x

Curhat Bernardo Tavares Tentang Tragedi Kanjuruhan: Tak Pernah Terbayangkan

Kamis, 6 Oktober 2022 09:53 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Ilham Oktafian
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, tak pernah membayangkan bakal melihat sebuah insiden nahas dalam karier kepelatihannya bersama PSM Makassar di BRI Liga 1 2022-2023.

INDOSPORT.COM - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, tak pernah membayangkan bakal melihat sebuah insiden nahas dalam karier kepelatihannya bersama PSM Makassar di BRI Liga 1 2022-2023.

Sekadar informasi, pemilik lisensi kepelatihan UEFA Pro ini sangat terpukul pasca mengetahui 131 orang tewas dalam Tragedi Kanjuruhan pasca Derby Jawa Timur antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Baca Juga

Tavares mengatakan tak sedikitpun terbersit di sanu barinya bahwa dirinya akan berada dalam lingkaran sebuah momen yang menjadi catatan kelam dunia sepakbola.

“Tentu saja tidak (pernah membayangkan Tragedi Kanjuruhan terjadi),” ungkap Bernardo Tavares saat ditemui awak media olahraga Makassar di Stadion Kalegowa, Rabu (05/10/22) sore.

Menurut pelatih PSM Makassar ini, dunia sepakbola terkhususnya Liga 1, sangat tak layak diterjang oleh sebuah kecelakaan fatal yang berakibat tewasnya  suporter di dalam stadion.

Baca Juga

“Apa yang dapat saya katakan ialah gairah dari para suporter di Indonesia sangatlah luar biasa. Jadi, kita tak boleh merawat suatu hal yang seperti ini,” beber Bernardo Tavares.

“Sebab hal seperti ini sangat memilukan karena tak seorang pun akan merasakan kebanggaan dengan insiden yang merenggut korban jiwa,” sambung juru taktik 42 tahun ini.

Bernardo Tavares sendiri meminta manajemen PSM Makassar untuk segera memulangkan anak didiknya ke Kota Daeng pasca laga tunda pekan keenam BRI Liga 1 2022/2023 urung digelar buntut dari Tragedi Kanjuruhan, Senin (03/10/20).

Baca Juga

Lebih jauh, Bernardo Tavares sendiri mengharapkan BRI Liga 1 2022/2023 dapat segera kembali bergulir agar skuat PSM Makassar tak kehilangan sentuhan di atas lapangan hijau.

Mengingat Willem Jan Pluim dkk., sedang menjalani  periode yang sangat menanjak dibanding musim lalu dan menjadi satu-satunya klub dengan catatan tak terkalahkan hingga 10 laga.


1. Harap Liga 1 Lanjut

Pelatih klub Liga 1 PSM Makassar, Bernardo Tavares.

“Sebagai pelatih, tentu saya mengharapkan langkah tepat tepat sehingga kami bisa melakukan apa yang diinginkan, yaitu memainkan sepakbola dan orang-orang bisa menyaksikan pertandingan lagi,” papar Tavares.

Namun, bekas talent scouting klub raksasa Portugal, FC Porto, ini tetap menghargai keputusan dari setiap pihak yang berwenang dalam hal ini adalah PSSI, PT LIB, Pemerintah melalui Kemenpora, dan Kepolisian Republik Indonesia.

Baca Juga

“Saya yakin, seluruh pihak yang mempunyai otoritas tengah menyelaraskan langkahnya untuk mengambil keputusan agar tak terulang lagi kejadian serupa,” ujar Bernardo Tavares.

Sebagaimana diketahui, PSSI dan PT LIB telah resmi menangguhkan pelaksanaan BRI Liga 1 2022/2023 untuk hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Kendati demikian, Bernardo Tavares tetap mengajak skuat PSM Makassar untuk tetap berlatih walaupun belum ada kejelasan terkait masa depan BRI Liga 1 2022/23.

Baca Juga

Willem Jan Pluim dkk., pun menggelar latihan dalam tengah guyuran hujan deras yang sempat menerjang Stadion Kalegowa Kabupaten Gowa, Rabu (05/10/22) sore.

Dalam latihan tersebut, seluruh pemain utama PSM Malassar hadir terkecuali dua bek lokal, yakni Abdul Rahman yang masih dalam tahap pemulihan cedera dan Ibnul Mubaraq akibat demam.


2. Telan Kerugian Gara-gara Liga 1 Distop, Bos Baru PSM Makassar Pasrah

Direktur Utama klub Liga 1 PSM Makassar, Sadikin Aksa. Foto: Adriyan Adirizky R/INDOSPORT

Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa, memilih pasrah kendati harus menelan kerugian yang teramat besar menyusul penghentian sementara Liga 1 Indonesia 2022-2023.

Distopnya kompetisi sepak bola level teratas Tanah Air merupakan imbas dari Tragedi Kanjuruhan yang merenggut ratusan korban jiwa dan luka-luka.

Bahkan, bencana pasca-laga Arema FC vs Persebaya Surabaya bertajuk Derby Jawa Timur tersebut menjadi yang terbesar kedua dalam sejarah sepak bola di dunia.

Kembali ke Sadikin Aksa, bos baru PSM Makassar ini tak ingin menyesali apa yang telah terjadi sekali pun secara finansial membuat klub paling tua di Liga Indonesia sangat merugi.

“Kalau ditanya rugi ya pasti. Sudah keluar uang ke sana (kandang Barito Putera) untuk bayar hotel dan pesawat tapi batal. Nanti akan diulang,” ungkap Sadikin Aksa.

Baca selengkapnya: Telan Kerugian Gara-gara Liga 1 Distop, Bos Baru PSM Makassar Pasrah

PSM MakassarLiga IndonesiaLiga 1Bernardo TavaresTragedi Kanjuruhan

Berita Terkini