x

Terima Masukan TGIPF, PSSI Belajar Agar Tragedi Kanjuruhan Tak Terulang

Selasa, 11 Oktober 2022 20:55 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Indra Citra Sena
Logo PSSI.

INDOSPORT.COM - PSSI memenuhi panggilan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Selasa (11/10/22). Mereka membahas perihal tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/22) lalu.

Diketahui, peristiwa berdarah mencemari sepak bola Indonesia. Sebuah tragedi meletus tepat setelah laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/22).

Baca Juga

Tragedi Kanjuruhan tercatat menewaskan sebanyak 132 jiwa. Pecahnya insiden ini banyak pihak yang menuntut PSSI untuk turut bertanggung jawab.

Tentu peristiwa ini menjadi pukulan telak bagi sepak bola Indonesia, sehingga TGIPF memanggil PSSI guna mencari dan menindaklanjuti soal Tragedi Kanjuruhan.

Diutarakan anggota Exco PSSI, Ahmad Riyadh, yang turut hadir dalam pertemuan ini, bahwa akan agenda tanya jawab dengan TGIPF hari ini. Salah satu pembahasan adalah terkait perencana pertandingan hingga laporan pasca-pertandingan.

Baca Juga

"Alhamdulilah kami dari PSSI, ketua umum, wakil ketua, sekjen, exco, komdis semua hadir, tim investigasi hadir memenuhi panggilan rapat dengan TGIPF," kata Ahmad Riyadh.

"Di sana juga banyak konfirmasi-konfirmasi mengenai apa yang sudah dilakukan PSSI, mulai dari perencanaan pertandingan sampai terjadinya tragedi tersebut," jelasnya.

Baca Juga

Ahmad Riyadh juga menjelaskan bahwa PSSI juga mendapat masukan dari TGIPF Tragedi Kanjuruhan yang nantinya diharapkan untuk kemajuan sepak bola Indonesia.

"Lalu ada masukan-masukan banyak ke depannya harus bagaimana. Nanti kami rumuskan bersama nanti dari tim dari FIFA, kepolisian, dan PSSI agar aturannya sinkron dan harmonis," tukas dia.


1. Harmonisasi

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. Foto: Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan

Riyadh menjelaskan pihaknya akan menerima masukan dari berbagai pihak. Yang terpenting sepak bola Tanah Air bisa maju dan Tragedi Kanjuruhan tak terulang kembali.

"Yang penting sinkron dan harmonis dengan aturan. Ke depannya tidak boleh ada kejadian seperti ini lagi. Penonton harus nyaman dan aman pemain aman nyaman, semuanya juga," pungkasnya.

Baca Juga

Sekadar mengingatkan, PSSI juga sudah menerima kunjungan perwakilan FIFA, Niko Nhouvannasak, yang menjabat FIFA Development Project Coordinator.

Atas kedatangan perwakilan FIFA, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menyambut baik. Baginya, FIFA nantinya terus melakukan pendampingan terhadap PSSI.

Baca Juga

"Kami menyambut baik dan mengapresiasi kedatangan FIFA pada hari ini di kantor PSSI. Mereka menyatakan bahwa akan terus melakukan pendampingan dan memberikan dukungan terbesar kepada PSSI setelah insiden tersebut," kata Mochamad Iriawan.


2. Iwan Bule Jangan Mundur!

Mantan Ketua Umum PSSI, Agum Gumelar.

Mantan Ketua Umum PSSI periode 1999-2003, Agum Gumelar, memberikan dukungan penuh kepada Mochamad Iriawan untuk tetap memimpin federasi. Hal itu menjadi bentuk tanggung jawabnya sebagai Ketum.

Desakan untuk mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI memang mengalir deras untuk Mochamad Iriawan. Penyebabnya tak lain adalah Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban jiwa hingga 132 orang.

Tragedi sepak bola tersebut pecah tepat setelah laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya beres pada Sabtu (1/10/22) lalu.

Baca Juga

Imbas peristiwa berdarah ini, banyak pihak yang meminta Mochamad Iriawan untuk mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap korban tewas luka-luka di Tragedi Kanjuruhan.

Namun, mundur justru dinilai bukan langkah bagus oleh Agum Gumelar. Iwan Bule, sapaan akrab Iriawan, diminta membereskan masalah ini dan membuat kompetisi menjadi lebih baik.

Baca Selengkapnya

FIFAPSSILiga IndonesiaLiga 1Bola IndonesiaBerita Liga 1Liga 1 2022-2023One FootballTragedi Kanjuruhan

Berita Terkini