x

Malang Berkabung Lagi, Siswa SMK Jadi Korban Ke-134 Tragedi Kanjuruhan

Jumat, 21 Oktober 2022 14:05 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Indra Citra Sena
Patung Singa Tegar Jawara jadi pusat jujukan warga untuk mengenang tragedi Kanjuruhan. Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Jumlah korban yang dinyatakan meninggal dunia pasca-terjadinya Tragedi Kanjuruhan kembali bertambah menjadi 134 orang, Jumat (21/10/22).

Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang mengonfirmasi penambahan jumlah korban meninggal dunia bernama Reivano Dwi Afriansyah, seorang siswa SMKN (Sekolah Menengah Kejuruan Negeri) 4 di Kota Malang.

Baca Juga

"Kami turut berduka setelah yang bersangkutan bersama-sama dengan kita," ucap Kepala Bidang Pelayanan Medik RSSA Malang, dr. I Wayan Agung.

Sebelumnya, Reivano sempat menjalani perawatan intensif di ruang ICU (Intensive Care Unit) RSSA setelah dirujuk dari rumah sakit lain pada Senin (3/10/22).

Baca Juga

Aremania yang tinggal di Kecamatan Sumber Pucung Kabupaten Malang itu mengembuskan nafas terakhirnya pada Jumat (21/10/22) pagi.

"Almarhum datang dari RS Hasta Husada (Kepanjen), datang dengan kondisi pernapasan yang tidak stabil. Selama 18 hari bersama-sama dengan kami, Adik Reivano tidak pernah keluar dari ruang ICU," papar I Wayan Agung.

Baca Juga

Kepulangan Reivano Dwi Afriansyah membuat jumlah keseluruhan korban yang meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan bertambah menjadi 134.

Sebelumnya, Andi Setiawan yang beralamat di Mergosono Kota Malang, menjadi korban ke-133 setelah dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (18/10/22).


1. Napas Tak Stabil

Berbagai spanduk menghiasi salah satu pintu Stadion Kanjuruhan.

Pihak RSSA juga menjelaskan bahwa kondisi Reva memang sangat drop ketika datang dari RS Hasta Husada yang melakukan tindakan medis selepas insiden terjadi Sabtu (1/10/22).

"Adik Reivano datang dengan napas yang tidak stabil. Lalu diberikan ventilator pernapasan yang tidak pernah lepas selama 18 hari," beber dr. I Wayan Agung.

Baca Juga

Ditambah lagi, Reivano juga mengalami sejumlah luka pada bagian vital tubuhnya. Hal itu yang turut menjadi faktor penyebab kematiannya.

Kondisi kesehatan yang terus menurun, membuat Aremania asal Sumber Pucung itu akhirnya menyerah. Dia mengembuskan nafas terakhir dan langsung dibawa ke rumah duka.

Baca Juga

"Ada cedera di kepala dan juga bagian tulang di dada. Yang jelas, kami turut berduka," jelas Kepala Bidang Pelayanan Medik RSSA Malang itu.

AremaniaMalangLiga IndonesiaStadion KanjuruhanArema FCBola IndonesiaOne FootballTragedi Kanjuruhan

Berita Terkini