x

Deretan Pesepakbola yang Mandul di Klub tapi Moncer Bersama Timnas

Jumat, 28 Oktober 2022 10:31 WIB
Penulis: Akwila Chris Santya Elisandri | Editor: Isman Fadil
Pesepakbola asal Jerman, Lukas Podolski.

INDOSPORT.COM – Berikut deretan pesepakbola yang mandul saat berlaga di klub namun tampil beringas kala bersama tim nasional.

Memilihi jalan dengan menjadi seorang pemain sepak bola tak selamanya akan terus dalam performa yang konsisten.

Baca Juga

Ada kalanya seorang pemain sepak bola mengalami fase-fase yang tidak mengenakkan dengan tidak mampu memberikan banyak kontribusi bagi timnya.

Namun, bagi beberapa pesepakbola juga ada kalanya mereka tak mampu memberikan banyak kontribusi bagi klubnya akan tetapi moncer bagi tim nasionalnya, begitupun sebaliknya.

Hal itulah yang mungkin menjangkiti para pemain-pemain sepak bola seperti Joel Campbell hingga Fabio Grosso.

Baca Juga

Pemain-pemain tersebut merupakan para pemain yang di klub tak mampu menunjukkan performa maksimal mereka.

Akan tetapi, di level tim nasional, para pemain tersebut begitu kesetanan bahkan mampu menorehkan banyak kontribusi hingga trofi.

Banyak faktor yang dapat mendasari para pemain tersebut mengalami fase demikian, seperti tekanan dari beban sejarah klub yang mereka bela.

Baca Juga

Faktor lain yang mungkin menjangkiti adalah soal gaya permainan yang juga mungkin tidak sesuai dengan gaya bermain si pesepakbola tersebut.

Berikut INDOSPORT rangkumkan para pesepakbola yang mandul di klub akan tetapi begitu mincer di tim nasional.


1. 5. Paulinho

Kiper Manchester United, Sergio Romero.

Bagi para penggemar klub Liga Inggris, Tottenham Hotspur, nama Paulinho mungkin tidak asing lagi di telinga mereka.

Selama di Tottenham, Paulinho memang kerap jadi perhatian karena kerap menunjukkan permainan di luar ekspektasi. Bahkan dirinya juga sempat menjadi lelucon saat menjalani Derby London Utara.

Baca Juga

Dari 67 pertandingan yang telah ia jalani bersama The Lilywhites, Paulinho hanya mampu menorehkan sepuluh gol dan tujuh assist, jauh dari harapan kala itu.

Namun, meski mandul di klub, saat membela tim nasional Brasil, Paulinho terbilang tajam. Ia telah mencatatkan 53 caps dan mencetak 13 gol.

Sergio Romero juga telah berhasil memenangkan Piala Konfederasi bersama Brasil pada 2013 yang lalu.

Baca Juga

4. Sergio Romero

Pemain ini memang bukanlah pemain yang  berposisi sebagai penyerang di lini depan sebuah tim, Sergio Romero adalah seorang kiper.

Dirinya bergabung Manchester United dari Sampdoria pada 2015 yang lalu. Bersama Setan Merah, Sergio  Romero hanya kerap duduk di bangku cadangan.

Sesekali ia hanya bermain untuk menggantikan David de Gea sebagai pelaspis kala menghadapi turnamen-turnamen seperti Liga Europa dan klub-klub kecil Liga Inggris.

Baca Juga

Meski terasingkan di Manchester United, Sergio Romero begitu dipercaya di tim nasional Argentina. Ia menjadi penjaga gawang nomor satu di La Albicelester.

Penampilannya bersama tim nasional juga terbilang berbeda lantaran ia mampu menunjukkan performa yang menjanjikan kala berada di bawah mistar gawang.


2. 3. Lukas Podolski

Selebrasi Xherdan Shaqiri usai mencetak gol ketiga Swiss ke gawang Turki.

Nama Lukas Podolski mungkin juga tak asing bagi mereka yang menjadi fans FC Koln, Bayern Munchen, hingga Arsenal.

Tampil dengan performa yang dapat dibilang rata-rata, Lukas Podolski tak memberikan banyak kontribusi bagi klub-klub yang ia bela.

Baca Juga

Namun, kala bersama timnas Jerman, Podolski begitu menunjukkan tajinya. Dirinya mampu mengemas 49 gol dalam 130 capsnya bersama Die Mannschaft.

Puncak ketajamannya adalah ketika Podolski turut memberikan sokongan kepada Jerman dengan menjadi jawara Piala Dunia 2014.

2. Fabio Grosso

Nama Fabio Grosso mungkin begitu identik dengan penendang penalti yang menjadi penentu Italia menjuarai Piala Dunia 2006.

Baca Juga

Apa yang telah ia lakukan tersebut akan menjadi sesuatu yang selalu dikenang oleh banyak fans Gli Azzuri di seluruh dunia.

Dirinya juga kembali menunjukkan penampilan menonjol saat Italia bertanding di Euro 2008 meski harus tersingkir di semifinal saat kalah melawan Spanyol.

Namun, itu di level tim nasional, Kala di klub, Grosso tidak menjadi pilihan bagi pelatih kala membela Inter Milan maupun Juventus. Bahkan, ia sempat dibekukan oleh Antonio Conte saat menolak untuk dijual Bianconeri 2012 lalu.

1. Xherdan Shaqiri

Baca Juga

Shaqiri begitu menunjukkan tajinya kala membela tim nasional Swiss. Terlebih lagi dirinya mampu selalu mencetak gol di Piala Dunia 2014, Euro 2016, Piala Dunia 2018, dan Euro 2020.

Torehannya tesebut membuat Shaqiri selalu mendapatkan panggilan ke timnas. Bahkan, dirinya selalu menjadi startet sejak awal pertandingan.

Namun, kala di klub, seperti yang ia alami di Liverpool, Shaqiri justru terlihat tak berdaya. Pemain berusia 31 tahun tersebut hanya kerap masuk sebagai pemain pengganti.

Joel CampbellFabio GrossoSepak Bola

Berita Terkini