x

Revolusi! Prediksi Formasi Juara Piala AFF 2022 Timnas Indonesia dengan Jordi Amat dan Sandy Walsh

Kamis, 17 November 2022 17:50 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
Setelah menanti selama nyaris setahun akhirnya proses naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh untuk timnas Indonesia rampung sebelum Piala AFF 2022. Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Setelah menanti selama nyaris setahun akhirnya proses naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh untuk timnas Indonesia rampung sebelum Piala AFF 2022.

Pada Kamis (17/11/22) ini kedua pemain tersebut diambil sumpah untuk meresmikan pergantian kewarganegaraan.

Walsh yang pada awalnya adalah pemegang paspor Belanda kelahiran Belgia sudah menanti setidaknya selama tiga tahun untuk bisa menjadi WNI.

Beruntung penantian Amat tidak harus selama sang kolega. Bintang kelahiran Spanyol tersebut bisa langsung diproses oleh PSSI tidak lama setelah mengumumkan ia punya darah Indonesia pada penghujung 2021 silam.

Kini Walsh dan Amat bisa secara resmi membela timnas Indonesia setelah sebelumnya paling banter hanya dapat mengikuti pemusatan latihan tanpa bisa bertanding di laga resmi.

Baca Juga

Tentunya ini sebuah berkah luar biasa bagi Tim Garuda. Pasalnya sebentar akan ada dua turnamen penting yang masuk dalam agenda mereka yakni Piala AFF 2022 dan Piala Asia 2023.

Piala AFF 2022 jadi yang terdekat karena sudah akan dimulai pada pada 20 Desember mendatang. Di sana Jordi Amat dan Sandy Walsh bisa mendapatkan debut kompetitif mereka bersama timnas Indonesia.

Baca Juga

Meski bukan kompetisi yang diakui oleh FIFA, namun ajang yang mempertemukan negara-negara di Asia Tenggara tersebut tetaplah penting.

Sejak format kompetisi masih Piala Tiger di 1996, Merah-Putih masih belum bisa menegaskan diri menjadi raja kawasan ASEAN.

Status runner-up sebanyak enam kali jadi capaian terbaik timnas Indonesia dan harapannya kehadiran dua penggawa naturalisasi terbaru kali ini bisa jadi katalis pemutus nasib buruk.

Baca Juga

1. Perombakan Lini Belakang

Jordi Amat dan Sandy Walsh di Kemenhukam didampingi oleh Ketum PSSI Mochamad Iriawan, Kamis (17/12/22). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT

Pengalaman Jordi Amat tampil di kasta teratas Inggris dan Spanyol dan Sandy Walsh di Belgia akan memberikan tambahan pengalaman juga skill di body timnas Indonesia.

Restu Shin Tae-yong selaku pelatih untuk menaturalisasi mereka hampir bisa dipastikan membuat keduanya punya garansi menembus starting XI.

Mengingat sebelum Amat dan Walsh datang sang juru taktik sudah punya line-up tetap yang solid, kemungkinan besar kita akan menyaksikan perubahan radikal di Piala AFF 2022 nanti.

Menarik untuk memprediksi bagaimana nantinya Shin Tae-yong menurunkan sebelas pemain terbaiknya nanti di macthday pertama Grup A kontra Kamboja pada 23 Desember.

Shin Tae-yong punya banyak pakem untuk dimainkan sejak menukangi Witan Sulaeman cs namun untuk proyeksi kali ini kami memilih formasi yang lebih ofensif.

Baca Juga

Untuk itu 4-3-3 dirasa lebih pas. Di posisi kiper nama Nadeo Argawinata jelas akan jadi pilihan utama mengingat skill-nya sudah terbukti di Piala AFF 2020 maupun kualifikasi Piala Asia 2023.

Dilema baru muncul untuk posisi bek tengah karena hanya ada satu slot tersisa setelah Jordi Amat bergabung. Padahal timnas Indonesia punya banyak sekali opsi mantap termasuk Rizky Ridho, Elkan Baggott, dan tetu saja kapten Fachruddin Aryanto.

Baca Juga

Kami memilih Elkan untuk menjadi tandem sang eks Swansea City dan Espanyol itu karena komunikasi keduanya akan lebih lancar. Proses transfer ilmu pun bisa berlangsung lebih cepat.

Elkan yang berkaki dominan kiri juga bisa menjadi pelengkap bagi Amat yang tidak kidal. Mengingat Fachruddin sudah berusia 33 tahun, duet Elkan-Amat lebih pun ideal untuk kebaikan regenerasi.

Sandy Walsh pun sebenarnya juga bisa mengisi pos bek tengah namun ia lebih optimal untuk diplot sebagai fullback atau wingback kanan. Artinya Asnawi Mangkualam dalam bahaya.

Baca Juga
 

2. Kian 'Gila' Bila Ada Pattynama

Sandy Walsh dan Jordi Amat. Foto: PSSI

Asnawi sebelumnya dikenal sebagai anak emas Shin Tae-yong dan bahkan memegang peran sebagai wakil kapten timnas Indonesia. Kini bintang Ansan Greeners tersebut harus berjuang membuktikan diri lagi atau kembali ke posisi lamanya yakni gelandang bertahan.

Situasi serupa juga akan dialami oleh Pratama Arhan di sisi kiri pertahanan. Hanya saja sampai naturalisasi Shayne Pattynama resmi sukses, penggawa Tokyo Verdy itu masih akan aman di posisinya.

Bergerak ke lini tengah, trio gelandang kami pilih Marc Klok, Rachmat Irianto, dan Ricky Kambuaya. Irianto cukup versatile untuk membentuk 'back three' bila diperlukan sementara dua pemain lain menyediakan kreatifitas membantu para penyerang.

Klok semakin punya nilai plus karena ia dapat membangun koneksi yang lebih cepat dengan Walsh dan Amat. Sejauh ini playmaker dari Persib Bandung itu menunjukkan jika ia bisa digolongkan sebagai produk naturalisasi yang sukses.

Untuk barisan penyerang, Witan Sulaeman dan Egy Maualana Vikri bakal saling sikut demi dipasang di sayap kanan.

Baca Juga

Keduanya memang sering turun bersama namun apabila Shin Tae-yong berencana memainkan Saddil Ramdani di salah satu flank maka dua pemain liga Slovakia itu harus terlibat persaingan sehat.

Minimnya pilihan berkualitas untuk posisi penyerang tengah saat ini membuat sosok Dimas Drajad relatif melenggang tanpa masalah ke line-up ini.

Baca Juga

Dendy Sulistyawan dan terutama Ramadhan Sananta memiliki prospek untuk menjadi starter juga namun sekarang kami rasa Dimas lah yang paling cocok.

Diharapkan dengan sebelas pemain tadi maka timnas Indonesia akhirnya bisa menjadi juara Piala AFF 2022 dan perlahan berevolusi menjadi negara yang disegani di kancah Asia dan dunia.

Timnas Indonesia (4-3-3): Nadeo Argawinata, Sandy Walsh, Jordi Amat, Elkan Baggott, Pratama Arhan, Rachmat Irianto, Marc Klok, Ricky Kambuaya, Witan Sulaeman, Dimas Drajad, Saddil Ramdani

Baca Juga
Timnas IndonesiaBola InternasionalSandy WalshBerita Timnas IndonesiaShin Tae-yongJordi AmatPiala AFF 2022

Berita Terkini