x

5 Pesepak Bola Potensial yang Wafat di Usia Muda, Salah Satunya Bintang Timnas U-16

Minggu, 20 November 2022 13:35 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
Pertandingan antara Persebaya Surabaya melawan PSIS Semarang pada babak semifinal Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-20 2019 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (09/10/19) sore.

INDOSPORT.COM - Berikut pesepak bola potensial yang meninggal dunia dalam usia muda, salah satunya adalah bintang timnas Indonesia U-16 dan Elite Pro.

Menjadi pemain sepak bola sukses adalah impian seluruh anak. Segala cara mereka tempuh agar bisa meraih impiannya itu.

Namun, jalan hidup seseorang tidak bisa diprediksi. Ada yang sukses menjadi bintang sepak bola sejak usia muda, bermain di Tim Nasional hingga berkarier di tim luar negeri.

Di sisi lain, ada pula pesepak bola yang meninggal dunia di usia yang sangat belia, dan meninggalkan semua mimpi-mimpinya.

Berikut INDOSPORT merangkum lima pesepak bola muda potensial yang harus meninggal dunia di usia yang sangat muda.

Baca Juga

1. Rizky Ramadhan

Beberapa waktu lalu, akun media sosial Persebaya Surabaya mengucapkan kabar duka atas meninggalnya Rizky Ramadhan.

Rizky Ramadhan adalah salah satu pemain muda Persebaya, yang berhasil membawa timnya menjuarai Elite Pro Academy Liga 1 U-20 2019. Ia berkontribusi mencetak gol penentuan dalam babak adu penalti.

Baca Juga

Berdasarkan informasi, Rizky Ramadhan meninggal dunia karena sakit. Hanya saja, sampai saat ini belum ada informasi resmi, apa penyakit yang diderita oleh Rizky.

Salah satu komentar netizen mengatakan jika Rizky sakit kelenjar getah bening, tetapi pihak keluarga atau klub belum buka suara.

Baca Juga

1. 2. Alfin Lestaluhu

Encephalitis, penyebab meninggalnya penggawa Timnas U-16 Alfin Lestaluhu. Foto: pssi/yashodahospitals.com

Penggawa timnas Indonesia U-16, Alfin Lestaluhu meninggal dunia di usia emas. Ia wafat pada 31 Oktober 2019 (usia 15 tahun) setelah koma akibat penyakit Encephalitis.

Encephalitis adalah kondisi di mana otak mengalami pembengkakan karena infeksi atau karena gangguan sistem imun. Infeksi bisa disebabkan karena bakteri atau virus.

Sebelumnya, Alfin Lestaluhu adalah korban gempa Ambon berkekuatan magnitudo 6,8, September 2019. Nahasnya, saat itu cederanya tidak ditangani dengan baik.

Belakangan, setiap kali Timnas Indonesia U-16 bertanding, mereka membawa serta jersey Alfin Lestaluhu nomor punggung 2, untuk mengenang jasa sang wonderkid.

Baca Juga

3. Krisna Yusuf

Sebelumnya, pada Maret 2018, salah satu pemain muda SSB Arema Domhils, Krisna Yusuf juga meninggal dunia karena jatuh di lapangan, saat ia melakoni partai uji coba.

Awalnya, Krisna dibawa ke salah satu rumah sakit di Bangil, tetapi kemudian ia dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Dalam perjalanan, Krisna justru meninggal dunia.

Menurut salah satu sumber, pemain berusia 13 tahun itu diduga kelelahan usai bermain dua pertandingan dalam dua hari beruntun. Namun, pihak keluarga enggan buka suara.

Baca Juga

4. Dibyo Previan Cessario

Dibyo Previan Cessario meninggal dunia pada Mei 2017, sebab infeksi paru-paru dan ada kebocoran kelenjar getah bening yang dideritanya sejak bulan Januari 2017 lalu.

Sebagai seorang pemain, Dibyo tergolong sebagai talenta muda penuh potensi. Dibyo pernah bermain di tim Pelita Bandung Raya, Persita Tanggerang, juga Mitra Kukar.

Dibyo juga pernah dikontrak oleh klub Persepam Madura United di Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 lalu, sebelum akhirnya wafat di usia 25 tahun.

Baca Juga

2. 5. Raychan Adjie

Aksi selebrasi pemain TIRA-Persikabo U-16 juara Elite Pro Academy.

Awal 2022, kabar duka kembali menyelimuti sepak bola Indonesia. Raychan Adjie, pemain muda Persikabo 1973 wafat setelah terlibat kecelakaan di Banyuwangi.

Kala itu, Raychan (18 tahun) dan penggawa Persikabo lainnya, Bintang Yudha Pratama, menuju ke Bali dengan menggunakan mobil tim, jelang putaran kedua Liga 1 2021-2022.

Namun, Raychan dan sopir yang bernama Amirulloh, meninggal dunia setelah mobil yang mereka tumpangi menabrak truk. Saat kejadian berlangsung, dia duduk di belakang Amirulloh, sedangkan Bintang Yudha duduk di sebelah Amirulloh (sopir).

Setelah kecelakaan, ketiganya dibawa ke Puskesmas Wongsorejo. Sayangnya, nyawa Raychan dan Amirulloh tidak terselamatkan, sementara Bintang Yudha mengalami luka.

Persebaya SurabayaPersikaboTimnas Indonesia U-16In Depth SportsTira-PersikaboElite Pro Academy U-20Alfin LestaluhuPersikabo 1973

Berita Terkini