Tiba di Barcelona, NYXS Dream Team Indonesia Siap Kalahkan Klub Eropa
INDOSPORT.COM - Setelah menjalani perjalanan udara sekitar 20 jam, NYXS Dream Team Indonesia tiba di Barcelona. Pemain dan ofisial tim tiba di salah satu kota di Spanyol itu dengan selamat.
Salah satu pemain NYXS Dream Team Indonesia Noah Adithya Denis berkoar akan mengalahkan setiap tim yang dihadapi.
Sekalipun mereka membawa nama klub besar di Eropa, seperti Barcelona, Benfica, dan RC Deportivo.
"Saya bukan fansnya Barcelona tapi pendukung Real Madrid, saya termotivasi mengalahkan Barcelona di pertandingan nanti," tukas Noah.
Noa yang asal Bali ini menegaskan bahwa bersama rekannya sangat percaya diri menatap Tic Tac Cup 2022.
Modal dua kemenangan dalam uji coba melawan Academy Serpong FC (6-2) dan Academy Persib Bandung (9-2) dinilai sangat cukup.
Materi latihan dibawah asuhan Pelatih Usman Halik juga semakin menambah kepercayaan diri tatap ajang ini.
Coach Usman menerangkan, dalam latihan anak asuhnya diberikan materi bagaimana menghadapi lawan lebih besar dari sisi postur tubuh. Juga lebih tinggi khas orang Eropa.
"Saya tekankan ke pemain untuk terus memainkan bola bawah yang cepat. Passing bola bawah menjadi penting dilakukan dalam membangun permainan untuk antisipasi kelebihan postur lawan," ujarnya.
"Satu lagi, pemain juga harus sebisa mungkin melakukan penguasaan bola. Dengan begitu bisa mudah mengatur alur penyerangan," lanjutnya.
1. Pengalaman Berharga
NYXS Dream Team Indonesia mendapat dukungan penuh dari Kemenpora. Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta secara langsung melepas tim ini pada Senin (12/12/22) di Jakarta.
"Sesuai Inpres sepak bola, pembinaan harus dioptimalkan sejak usia dini. Untuk itu harus seleksi dengan baik dan di sini BLiSPi bersama Kemenpora telah lakukan seleksi dari berbagai daerah, lalu dari tim scout dari Barcelona yang menyeleksi setelah pantau lewat siaran langsung," ujar Raden Isnanta.
Deputi III Kemenpora itu juga berpesan ke pemain dan pelatih agar mempelajari ilmu sepak bola di Barcelona. Hasil akhir di turnamen tersebut bukan jadi tolak ukur.
"Sesuai semangat Filanesia, gak harus jangkung (fisik) tapi harus dengan gaya yang cocok dengan Indonesia. Nanti di sana, pemain bertanding dan belajar," ujar Raden Isnanta.
"Tak hanya pemain, tapi pelatih juga wajib belajar bagaimana bangun sepak bola dan nanti diteruskan di sini. Kita harus bangun sendiri, tapi harus terinspirasi," lanjutnya.
Sementara itu, Direktur ASEAN NYXS, Khairul Asyraf berharap dukungan pihaknya membantu anak-anak Indonesia mencapai impian.
Namun, Khairul menegaskan tidak ada target juara untuk NYXS Dream Team Indonesia selama ikut kejuaraan di Barcelona. Yang terpenting adalah memberikan pengalaman bagi pemain muda.
"Kami berbesar hati karena di sini ada impian dan aspirasi NYXS untuk menjadi jembatan bagi anak-anak dari berbagai cabang olahraga di Indonesia. Kami tidak ada target, juara itu bonus. Yang utama pengalaman yang harus dimaksimalkan," tuntasnya.