x

Deretan Isu Miring yang Warnai Jelang KLB PSSI Agenda Pemilihan Pengurus Baru

Jumat, 20 Januari 2023 14:41 WIB
Editor: Juni Adi
PSSI menggelar debat untuk calon Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 pada Kamis, 31 Oktober 2019.

INDOSPORT.COM - Sejumlah kabar miring mewarnai jelang pemilihan ketua umum PSSI baru periode 2022-2023 di KLB.

Federasi sepak bola tertinggi di Indonesia, PSSI, baru saja rampung menggelar Kongres Biasa 2023 yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (15/01/23) lalu.

Kongres dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora RI) Zainudin Amali dan diisi oleh sejumlah agenda.

Agenda tersebut mulai dari laporan kegiatan tahun 2022, laporan keuangan PSSI tahun 2022, laporan hasil audit keuangan PSSI tahun 2021, rekomendasi program PSSI tahun 2023.

Penetapan operator liga sebagai badan usaha mandiri, penerimaan pemberhentian serta perubahan nama domisili anggota PSSI, dan pengesahan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).

Baca Juga

Selain itu, agenda selanjutnya adalah membahas persiapan Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan digelar pada 16 Februari 2023 nanti.

Sebelumnya KLB dengan agenda utama mencari ketua umum baru sudah didesak sejak November 2022 lalu, usai tragedi maut di Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga

Saat itu banyak pihak yang menginginkan PSSI segera menggelar KLB untuk mengganti ketua umum saat ini, Mochammad Iriawan atau Iwan Bule.

Dalam Pasal 34 ayat 2 statuta PSSI, KLB dapat dilaksanakan apabila sekurangnya 2/3 dari delegasi (voters), mewakili anggota PSSI mengajukan permintaan secara tertulis.

"Maka Exco PSSI akan memulai tahapan verifikasi untuk kemudian melaksanakan kongres luar biasa dalam jangka waktu selambatnya tiga bulan setelah proses verifikasi selesai," Iriawan melanjutkan.

Persis Solo dan Persebaya Surabaya sejatinya menjadi dua klub yang vokal untuk menyatakan KLB dan bersurat ke PSSI, sehingga PSSI bersikap untuk mempercepat prosesnya.


1. Ada Calon Satu Paket

Erick Thohir resmi mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 di kantor PSSI GBK Arena, Minggu (15/01/23).

Dua Menteri turun gunung dan mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum serta wakil Ketua Umum PSSI pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari 2023.

Menteri BUMN Erick Thohir masuk bursa calon Ketua Umum PSSI, sedangkan Menpora Zainudin Amali meju sebagai calon wakil.

Adanya kedua menteri kabinet Indonesia maju ini menimbulkan isu bahwa Erick dan Amali menjadi satu kesatuan paket dalam kongres pemilihan nanti.

Terkait rumor itu, Amali pun buka suara. Dia membantah bahwa dirinya satu paket dengan eks Presiden Inter Milan itu.


2. Diwarnai Isu Miring

PSSI menggelar debat untuk calon Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 pada Kamis, 31 Oktober 2019.

Sebelum menggelar KLB, PSSI terlebih dahulu membuka pendaftaran untuk menjadi calon ketua umum hingga anggota Exco.

Pendaftaran dibuka dari beberapa hari lalu dibawah arahan Komite Pemilihan dan kini sudah ditutup sejak Senin (16/01/23) kemarin.

Ada banyak pelaku sepak bola yang mencalonkan diri dan dicalonkan untuk mengisi tiga posisi tersebut.

Ketua Komite Pemilihan, Amir Burhanuddin, menjelaskan, dari data mentah ada lima orang yang mencalonkan maupun dicalonkan jadi Ketua Umum, 17 orang bakal calon Wakil Ketua, dan 78 bakal calon anggota Exco.

Sementara itu untuk ketua umum PSSI periode saat ini (2019-2023), Mochamad Iriawan atau biasa disapa Iwan Bule, telah resmi menyatakan perpisahannya.

Baca Juga

‘’Hari ini saya sudah berada di ujung masa bakti tepatnya bulan Februari 2023 nanti saya akan mengakhiri masa bakti sebagai Ketua Umum periode 2019 – 2023," ujarnya.

"Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan, kerja sama, dan peran serta seluruh anggota PSSI selama saya menjabat ketua umum PSSI," tambahnya.

Baca Juga

Sayangnya disaat desakan KLB akan dilakukan, sejumlah pemberitaan miring menerpa. Apa saja itu?

Jual Beli Suara

Mantan striker Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, membeberkan adanya praktik jual beli suara dalam Kongres Luar Biasa PSSI pada tahun 2017 silam.

Pengalaman itu dialami Kurniawan Dwi Yulianto karena pada saat itu turut mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI. Saat itu dirinya diusung oleh PS Kwarta Medan.

Baca Juga

Kurniawan sendiri menceritakan kisah ini ketika menjalani sesi wawancara dengan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, dalam siniar bertajuk SPEAK UP.

"Terus terang saya kaget sekali. Pada 2017 itu, saya ditelpon beberapa orang. Beberapa orang yang bahkan saya tidak kenal," ujar Kurniawan.

"Mereka mengatakan, 'Kurniawan, di belakang kamu ada siapa? Saya bisa mendapatkan sekian suara untuk kamu. Satu suara harganya sekian'. Saat itu saya bilang, 'Saya ini sudah pasti kalah. Modal saya hanya kebaikan saja'."

"Itu berdasarkan pengalaman saya pribadi. Kalau soal calon lainnya, saya tidak tahu. Namun, ada orang yang menawarkan ke saya," tuturnya.

PSSIErick ThohirKurniawan Dwi YuliantoKetua Umum PSSIZainudin Amali

Berita Terkini