x

Dianggap Penyelamat Sepak bola, Persela Dukung Penuh La Nyalla Jadi Ketum PSSI

Senin, 23 Januari 2023 10:15 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Indra Citra Sena
Mantan ketua umum PSSI, La Nyalla Mattalitii resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua umum PSSI periode 2023-2027.

INDOSPORT.COM - Sekretaris Persela Lamongan, Mudji Santoso, tanpa ragu menyebut La Nyalla Mattalitti ibarat mimpi sosok Ketua Umum PSSI yang belum terwujud hingga kini.

Dalam hal ini, Persela sangat mengharapkan La Nyalla yang kini menjabat Ketua DPD RI itu bisa terpilih menjadi Ketum PSSI periode 2023-2027 di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, 16 Februari mendatang.

Hal itu diungkapkan Mudji Santoso saat menghadiri acara silaturahmi bersama La Nyalla Mattalitti di Surabaya, Minggu (22/1/23).

"Pak La Nyalla itu sosok pemimpin yang tegas, jujur, dan berani. Bisa diibaratkan, beliau merupakan mimpi sepak bola Tanah Air untuk menjadi pemimpin PSSI yang hingga kini belum terwujud," kata Mudji.

"Saatnya mimpi itu datang. Sehingga, Persela Lamongan mantap akan bersama pak Nyalla. Saya juga tadi mendengarkan program program beliau ke depan, sangat bagus," ujarnya.

Baca Juga

Mudji memaparkan, jika La Nyalla terpilih nanti dia tidak khawatir karena sudah sangat paham betul semua kondisi sepak bola Indonesia. Salah satunya adalah memastikan industri sepak bola tumbuh mandiri dan fair, tidak boleh ada kartel di Indonesia.

"Karena beliau bilang adalah sepak bola milik rakyat, dan juga kembali menegaskan akan siapkan perangkat yang profesional, klub jadi mandiri dan bergerak sesuai jalurnya, " jelasnya.

La Nyalla bukan lah sosok baru di dunia sepak bola Indonesia. Pengusaha dan sekaligus senator asal Jawa Timur itu pernah menjadi anggota Exco PSSI 2011-2015.

Baca Juga

Kemudian menjabat Waketum PSSI periode 2013-2015. La Nyalla juga sempat menjabat sebagai Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sepak Bola Indonesia.

Saat menjabat Ketua BTN Sepak Bola Indonesia, pria kelahiran Jakarta dan besar di Surabaya itu sukses membawa timnas U-19 menjuarai Piala AFF U-19 2013.

Saat itu, pelatih timnas Indonesia U-19 adalah Indra Sjafri. Lalu, La Nyalla menjabat Ketua Umum PSSI dari tahun 2015 hingga 2016.

Baca Juga

1. Skandal Korupsi di Jatim

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberi dukungan kepada Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang memperjuangkan agar kompetisi sepak bola Liga 1 dan 2 bisa bergulir.

Pada periode kepemimpinan La Nyalla itu, PSSI baru saja dijatuhi sanksi oleh Menpora Imam Nahrawi akibat kebijakan soal hasil rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang tak meloloskan Arema Malang dan Persebaya Surabaya ke liga.

Pembekuan tersebut nyatanya membuat PSSI mengalami masalah pendanaan. Namun, La Nyalla muncul sebagai pahlawan yang menyelamatkan finansial di tubuh PSSI.

Alhasil, PSSI sudah tidak lagi pusing dengan pendanaan. La Nyalla Mattalitti memberi suntikan dana ke PSSI dan paling banyak diturunkan untuk Liga.

Tak hanya itu, La Nyalla juga menjadi pahlawan bagi timnas Indonesia, ketika skuat Garuda tak bisa main, gaji dan staf operasional PSSI tak dibiayai oleh pemerintah, ia pun menutupinya.

Baca Juga

Di tengah konflik tersebut, La Nyalla diterpa kasus korupsi dana hibah Pemprov Jawa Timur 2011-2014 saat menjabat Ketua Kadin Jatim. Ia lantas ditetapkan tersangka, meski belakangan dinyatakan bebas dan tidak bersalah.

Sehingga, banyak yang menginginkan La Nyalla Mattalitti untuk kembali menduduki kursi tertinggi di induk sepak bola Tanah Air tersebut pada KLB PSSI nanti.

Baca Juga

"Pak Nyalla saat di PSSI sempat membawa timnas Indonesia U-19 menjadi juara. Sayang banget, beliau tidak lama di PSSI. Mungkin jika diberi kesempatan lebih lama, saya yakin Pak Nyalla bisa mendongkrak prestasi sepak bola Tanah Air," cetusnya.

"Oleh karena itu, Pak Nyalla sangat pantas untuk kembali memimpin PSSI, karena ini merupakan mimpi yang belum terwujud bagi sepak bola kita," tuntas Mudji Santoso.

PSSIPersela LamonganLanyalla MattalittiLiga IndonesiaBola IndonesiaKetua Umum PSSIOne Football

Berita Terkini