Gelar Kursus Pengamanan Stadion, Polri Gandeng Instruktur dari Inggris
INDOSPORT.COM - Polri sepertinya sangat serius untuk berbenah dalam melakukan pengamanan di pertandingan sepak bola. Bahkan saking seriusnya, Polri mengadakan kursus dan mendatangkan instruktur dari luar negeri.
Tak tanggung-tanggung, instruktur didatangkan dari Coventry University, Inggris.
Diutarakan Asops Kapolri, Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi mengatakan kursus berlangsung mulai 25 Januari sampai 3 Februari nanti.
Peserta kursus ini sendiri diikuti dari beberapa pihak. Dari pihak Polri, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.
"Dari kementerian atau lembaga dan kompetisi sepak bola sebanyak 10 orang, terdiri dari Kemenpora dua orang, Kemen PUPR dua orang, Kemenkes dua orang, dari PSSI dua orang, dan dari PT Liga Indonesia Baru sebanyak dua orang," kata Agung di Mabes Polri.
Kursus dibagi menjadi dua kelas, yakni kelas A untuk trainer yang diikuti oleh 32 orang, dan kelas B untuk operator pelaksana yang melibatkan 34 orang. Mereka menerima materi dari lima pengajar Coventry University.
Dalan kursus ini sendiri membahas beberapa hal yang utamanya adalah kelengkapan fasilitas keamanan stadion. Selain itu pula mengajarkan terkait menangani risiko-risiko yang kemungkinan akan terjadi nantinya.
1. GBK dan Stadion Patriot Jadi Percontohan
Ada dua stadion yang dipakai percontohan, mulai dari Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta dan Stadion Patriot Bekasi.
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo berharap dengan adanya kursus ini nantinya secara bertahap stadion-stadion di Indonesia memiliki standar yang sama.
"Diharapkan secara bertahap di semua wilayah memiliki standar yang sama, sehingga kita bisa menyelenggarakan kompetisi khususnya di bidang keamanan sepak bola dengan lebih baik sesuai dengan standar FIFA," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menilai ini menjadi sebuah langkah untuk melakukan transformasi perbaikan olahraga.
‘’Kita harus melakukan perbaikan sesuai arahan dari Bapak Presiden untuk melaksanakan transformasi untuk menyelenggarakan olahraga yang lebih baik dari sisi penyelenggaraan, dari sisi keamanan, manajemen pengaturan suporter, penonton, ‘’ imbuh Iriawan.
Kursus manajemen pengamanan stadion ini bertujuan menyempurnakan implementasi Perpol 10 Tahun 2022 tersebut. Diharapkan kemampuan personel meningkat dalam pengamanan event olahraga, khususnya sepak bola.