x

Liga 1: Tekad I Putu Gede Bangkitkan Arema FC di Tengah Kondisi Tak Normal

Selasa, 14 Februari 2023 09:44 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Prio Hari Kristanto
Pelatih Arema FC, I Putu Gede (kiri), bertekad bangkitkan tim meski menjalani situasi yang tidak normal pada kompetisi Liga 1 musim ini.

INDOSPORT.COM - Arema FC menjalani anomali yang tidak normal pada kompetisi Liga 1 musim ini. Hanya Arema yang mengalami pergantian pelatih sampai dua kali.

Sebenarnya, tim dengan julukan Singo Edan itu memulai persiapan dengan sangat matang setelah mencapai prestasi dengan finis sebagai peringkat empat musim lalu.

Nyaris semua pemain dipertahankan. Termasuk Eduardo Almeida, pelatih kebangsaan Portugal yang juga telah mempersembahkan trofi Piala Presiden 2022.

Sayang, inkonsistensi hasil membuat manajemen dituntut melakukan perubahan. Eduardo lantas dicopot dari posisi head coach pada awal September 2022.

Selang dua hari, Arema FC langsung mengumumkan penggantinya. Javier Roca didapuk sebagai pelatih kepala hingga akhirnya didepak juga awal Februari 2023.

Baca Juga

I Putu Gede saat ini menjadi pelatih ke-3 bagi Arema FC. Dan jelas, dia mengemban tugas yang tidak mudah untuk kembali mengangkat performa tim di Liga 1.

"Ya, ini memang situasi yang tidak normal. Dalam satu tim, ada pergantian pelatih sampai tiga kali," ucap I Putu Gede yang diresmikan Arema FC Selasa (07/02/23).

Baca Juga

"Saat masa transisi, saya datang untuk membangun kembali. Dan bersyukur, laga pertama kami jalani dengan kemenangan atas Rans," tambah dia.

Debut I Putu Gede memang terbilang bagus di tengah kondisi Arema FC yang tak kondusif. Rans Nusantara FC mereka gebuk 2-1 pada Rabu (08/02/23).

Namun, cerita manis itu gagal berlanjut. Pada laga kedua, I Putu Gede menelan kekalahan saat Arema FC takluk 0-2 di markas Persija Jakarta, Minggu (12/02/23) lalu.

Baca Juga

1. Pendekatan Emosional

I Putu Gede, pelatih anyar Arema FC di Liga 1.

I Putu Gede bukan tanpa persiapan saat menerima tawaran menjabat sebagai head coach Arema FC untuk menggantikan Javier Roca.

Dia lantas menempuh metode pendekatan secara emosional kepada seluruh pemain, dalam upaya membangkitkan mentalitas khas Arek Malang.

Setelah Tragedi Kanjuruhan, memang banyak dinamika yang dialami Tim Singo Edan. Beragam aksi itu terbukti menjalar pada runtuhnya mental bertanding.

Buktinya, Arema FC sempat mengalami masa-masa sulit ketika menelan kekalahan lima kali secara beruntun di Liga 1 dan berujung perpisahan dengan Javier Roca.

Peringkat tim pun melorot tajam. Johan Ahmat Farizi dkk terlempar dari jajaran 8 besar hingga kini menghuni urutan 10 klasemen Liga 1 dengan 29 angka.

Baca Juga

"Setelah menang dan kalah lagi, secara psikis memang terbebani. Ini kembali menguji (mentalitas) Arema FC sendiri," I Putu Gede membeberkan.

"Pemain harus berpikir ke depan, mesti profesional. Memang rasanya sayang kalau kita kehilangan (poin) dalam satu pertandingan," tambah dia.

Baca Juga

Namun, dia memberi motivasi tinggi agar anak asuhnya tidak terus meratapi kegagalan. Masih banyak kesempatan untuk memperbaiki prestasi tim di Liga 1.

"Terlepas dari apapun, lebih bagus kalau kita berikan penampilan terbaik buat keluarga, untuk membangkitkan kepercayaan diri,"

"Mereka mesti mencintai profesinya sebagai pemain sepak bola. Dan sejauh ini, respons mereka cukup baik. Berat, tapi saya yakin bisa," kata pelatih anyar Arema FC di Liga 1, I Putu Gede. 

Baca Juga
Liga IndonesiaI Putu Gede SwisantosoArema FCLiga 1Berita Liga 1

Berita Terkini