x

Daftar 'Dosa' 7 Ketua Umum PSSI Terbaru Sebelum Erick Thohir, Mulai dari Korupsi hingga Match Fixing

Sabtu, 18 Februari 2023 21:24 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
Erick Thohir pada Kamis (16/02/23) lalu resmi terpilih sebagai ketua umum PSSI untuk periode 2023-2027 setelah meraup suara mayoritas dalam Kongres Luar Biasa.

INDOSPORT.COM - Erick Thohir pada Kamis (16/02/23) lalu resmi terpilih sebagai ketua umum PSSI untuk periode 2023-2027 setelah meraup suara mayoritas dalam Kongres Luar Biasa.

Diharapkan pria 52 tahun itu bisa membawa federasi sepakbola Indonesia ke arah yang lebih baik namun tidak dapat dipungkiri jika jabatan anyarnya tersebut di masa lampau lekat dengan orang-orang penuh kontroversi.

Para pendahulu Erick Thohir selalu saja bukan pribadi yang bisa menyatukan opini masyarakat pecinta olahraga kulit bundar dan justru kerap dianggap sebagai sosok yang menghambat prestasi klub dalam negeri maupun timnas Indonesia.

Wajar apabila setiap diadakan KLB, publik selalu berharap akan terpilih juru selamat yang bisa membawakan perubahan positif namun sejauh ini bisa dibilang keinginan tersebut belum pernah tercapai.

Berikut ini adalah daftar 'dosa' dan isu tidak sedap yang beredar di sekitar tujuh orang terakhir yang duduki kursi panas ketua umum PSSI sebelum Erick Thohir. Simak pembahasannya.

Baca Juga

1. Nurdin Halid (2003-2011)

Sempat terangkat namanya usai menjadi pengurus PSM Makassar di dekade 90-an, Nurdin Halid pun terpilih untuk menjadi ketua umum PSSI pada 2003 silam namun saat itu tidak ada yang tahu jika ia akan jadi salah satu figur paling kontroversial yang pernah menjabat di sana.

Politisi partai Golkar tersebut berulang kali berurusan dengan hukum dan bahkan masuk bui akibat kasus korupsi pengadaan minyak goreng hingga penyeludupan gula impor ilegal selama menjalanu masa kerjanya.

Baca Juga

Nurdin Halid tetap bisa memimpin PSSI meski berada di balik jeruji penjara dan menurut statuta FIFA, tindak ini adalah sebuah pelanggaran. Berulangkai publik melakukan protes namun pria asal Watampone, Sulawesi Selatan, itu bersikeras jika ia tidak bersalah.

Sempat ada hal positif yang lahir di rezim kepemimpinannya dan salah satunya adalah penunjukan Alfred Riedl sebagai pelatih timnas Indonesia yang berujung pada sukses menjadi runner-up Piala AFF 2010.

Sayangnya pencapaian itu justru diklaim Nurdin Halid sebagai buah dari jasa dirinya dan juga Golkar yang mana semakin membuat berang khalayak ramai karena ia sudah mempolitisasi sepakbola.

Baca Juga

1. 2. Djohar Arifin Husin (2011-2015)

Djohar Arifin, mantan ketua umum PSSI

Pasca era Nurdin Halid rampung, PSSI kemudian dikepalai oleh Djohar Arifin Husin yang rupanya tidak kalah kontroversial. Mengubah format kompetisi dari Indonesia Super League (ISL) menjadi Indonesia Primer League (IPL) yang diikuti dengan pergantian operator adalah dosa terbesarnya.

Keputusan tersebut membuat sepakbola Indonesia jatuh ke titik terendah dimana dualisme dimana-mana. Tidak cuma PSSI saja yang terbagi, namun juga liga serta sejumlah klub di dalamnya.

Skandal pengaturan skor juga kian menjamur pada masa ini sehingga AFC dan FIFA sampai melakukan intervensi. Djohar Arifin Husin pun harus mengakhiri kariernya di dunia sepakbola dengan menerima sanksi dilarang untuk beraktivitas lagi dalam lingkungan PSSI, AFC, dan FIFA seumur hidup.

3. La Nyalla Mattalitti (2015-2016)

La Nyalla Mattalitti punya banyak dinamika di PSSI. Ia pernah menduduki jabatan Exco hingga sempat mengketuai Komisi Penyelamat PSSI yang bertujuan melawan rezim Djohar Arifin Husin.

Pemberitaan negatif tentangnya pun tidak sedikit. Ia pernah dijadikan tersangka kasus korupsi dana hibar Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur tahun 2011-2014. Namanya juga terseret di kasus pengadaan proyek Rumah Sakt Unair meski tidak sampai jadi tersangka.

Baca Juga

Maka dari itu banyak yang tidak ingin melihat La Nyalla Mattalitti kembali duduk di kursi ketua umum PSSI saat politisi yang juga mengemban amanah sebagai ketua DPD RI mencalonkan diri untuk periode 2023-2027.

4. Edy Rahmayadi (2016-2019)

Tidak cukup satu buku untuk membahas soal kontroversi Edy Rahmayadi. Bahkan untuk yang terjadi semasa ia aktif mengurus sepakbola sebagai ketua umum PSSI mengingat gubernur Sumatera Utara ini juga tidak kalah 'nyentrik' di dunia politik.

Baca Juga

Edy Rahmayadi sempat dihujat karena melaran para pemain timnas Indonesia berkarier di klub Malaysia karena alasan nasionalisme. Kala itu Evan Dimas serta Ilham Udin Armayn rumornya tengah dipantai Selangor dari negeri jiran.

Tetap terdengar aneh meski kedua negara merupakan rival di lapangan hijau dan ia adalah seorang letjen TNI Angkatan Darat.

Sosoknya semakin tidak populer di mata publik karena begitu teguh dalam merangkap jabatan. Di satu titik ia pernah menantang wartawan yang mempertanyakan kenapa ia bisa sekaligus menjadi gubernur, ketua umum PSSI, dan pengurus PSMS Medan.

Baca Juga

2. 5. Joko Driyono (2019)

Joko Driyono, mantan ketua umum PSSI. Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT

Hanya tiga bulan Joko Driyono menempati kursi panas ketua umum PSSI namun bukan berarti daftar dosanya di dunia sepakbola lebih sedikit. Rangkap jabatan sebagai CEO PT Liga Indonesia dan sekjen PSSI pada 2013 bukan yang terberat.

Pria yang akrab disapa Jokdri itu pernah membuat geger dengan tidak meloloskan Pro Duta dan Persepar Palangkaraya (kini menjadi Kalteng Putra) ke Liga Super Indonesia usai menjadi juara dan runner-up play-off unifikasi kompetisi pasca dualisme.

Tidak berhenti sampai di situ, ia pun masuk penjara selama 18 bulan akibat terbukti bersalah dalam penyelidikan pemberantasan mafia sepakbola pada lima tahun lalu.

6. Iwan Budianto (2019)

Seperti Joko Driyono, Iwan Budianto pun seolah hanya mampir saja sebagai ketua umum PSSI tapi tetap saja mengoleksi beragam kontroversi.

Ia berperan besar dalam perpecahan Arema karena dualisme liga lebih dari satu dekade. Iwan Budianto juga dianggap jadi sosok yang punya tanggung jawab besar dalam tragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu mengingat ia adalah pemegang saham di Arema FC.

Baca Juga

Kasus korupsi juga sempat mengotori nama baik IB. Ia pernah diperiksa karena dugaan penyelewengan dana APBD Samarinda untuk Persisam Putra Samarinda. Begitu juga dengan kasus suap Waklitoa Batu pada 2017 silam.

7. Mochamad Iriawan (2019-2023)

Selama menjabat sebagai ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan yang lebih akrab disapa Iwan Bule memang punya stigma sebagai sosok pecinta atensi namun itu tidak ada apa-apanya dengan daftar kontroversinya yang lain di bawah ini.

Baca Juga

Mochamad Iriawan dianggap melakukan praktek nepotisme karena menunjuk adik iparnya, Maaike Ira Puspita, sebagai wakil sekjen PSSI di Januari 2022.

Tidak cuma itu, perwira tinggi Polri yang masih punya darah keturunan Belanda tersebut juga pernah membuat Warrix yang merupakan apparel asal Thailand batal menjadi sponsor timnas Indonesia karena ia tiba-tiba menjalin kesepakatan tiba-tiba bersama Mills.

Tragedi Kanjuruhan juga menjadi salah satu titik jatuhnya kepopuleran Mochamad Iriawan usai menolak turun dari jabatan ketua umum PSSI sebelum akhirnya didesak dan memutuskan menggelar Kongres Luar Biasa.

Baca Juga
PSSIErick ThohirDjohar ArifinJoko DriyonoLanyalla MattalittiIwan BudiantoEdy RahmayadiLiga IndonesiaNurdin HalidIwan BuleMochamad IriawanKetua Umum PSSI

Berita Terkini