Kliennya Didakwa Perkosa Gadis Belia, Pengacara Achraf Hakimi Balik Tuduh Kasus Pemerasan

INDOSPORT.COM – Pengacara Achraf Hakimi, Fanny Colin, balik tuduh gadis belia yang menyebabkan kliennya didakwa atas kasus pemerkosaan.

Achraf Hakimi dilaporkan sedang menjalani proses pemeriksaan karena tersandung kasus pemerkosaan terhadap gadis berusia 24 tahun.

Hal tersebut bermula ketika gadis belia itu mengunjungi kediaman Achraf Hakimi di Kawasan Boulogne, Paris, pada Sabtu, 25 Februari 2023.

Wanita berusia 24 tahun tersebut datang ke rumah Achraf Hakimi menggunakan transportasi yang sebelumnya telah dipesan oleh sang pemain PSG.

Selanjutnya, sang gadis mengaku bahwa pemain Paris Saint Germain tersebut langsung memaksanya untuk melakukan ciuman.

Hakimi bahkan dilaporkan mencoba untuk melucuti pakaian dari wanita yang sampai sekarang belum diketahui namanya.

Tak sampai disitu, Achraf Hakimi juga sempat memaksa untuk menyentuh bagian vital milik wanita berusia 24 tahun tersebut.

Keadaan itu memuncak ketika penghinaan sesksual tersebut justru berlanjut pada perilaku kekerasan dimana Hakimi menendang gadis belia itu.

Kendati demikian, Fanny Colin selaku pengacara dari Achraf Hakimi sempat membantah tuduhan yang diberakan oleh sang klien.

Baru-baru ini Fanny Colin mengungkapkan bahwa motif tuduhan terhadap Achraf Hakimi adalah adanya dugaan kasus pemerasan.

1. Achraf Hakimi Diperas

Pengacara Achraf Hakimi menjelaskan bahwa pihak yang melakukan dakwaan terhadap kliennya menolak untuk mengajukan pengaduan.

Selain itu, gadis berusia 24 tahun juga dilaporkan menolak untuk melakukan pemeriksaan medis atau psikologis yang telah disarankan.

Padahal, Fany Colin mengaku apabila Hakimi telah siap untuk menjalani pemeriksaan yang akan dilakukan oleh kejaksaan setempat.

Bahkan, Fanny Colin mengungkapkan jika gadis belia tersebut hanya berniat untuk melakukan pemerasan terhadap Achraf Hakimi.

Hal tersebut diketahui setelah merujuk pada dokumen-dokumen yang membuktikan bahwasannya Hakimi hanya dijadikan sebagai subjek pemerasan.

“Saya ingatkan bahwa dakwaan yang mengikuti sidang ini adalah suatu keharusan bagi siapa saja yang menjadi sasaran tuduhan pemerkosaan dan Hakimi siap untuk menjalaninya.”

“Setelah beberapa jam sidang, saya ingat bahwa informan menolak untuk mengajukan pengaduan, pemeriksaan medis atau psikologis sekecil apa pun,” jelas Fanny Colin.

“Serta menolak untuk dihadapkan dengan Achraf Hakimi meskipun penuntutan tidak hanya bergantung pada kata-katanya,” tambah Collin dikutip dari L’Equipe.

Fanny Colin juga mengatakan bahwa keadaan itu menjadi salah satu alasan yang mendukung adanya indikasi pemerasan terhadap Achraf Hakimi.

“Menurut pendapat saya, dari dokumen-dokumen yang ada di tangan polisi kehakiman, Tuan Hakimi, dalam kasus ini, telah menjadi subjek percobaan pemerasan,” pungasnya.

Sumber: L’Equipe