x

Perihal Stadion Kanjuruhan, Pemkab Malang Akui Belum Ada Rencana Merenovasi

Selasa, 7 Maret 2023 17:32 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Nugrahenny Putri Untari
Aremania menyampaikan 6 tuntutan dalam aksi ke Kejari Kabupaten Malang untuk menyikapi proses hukum Tragedi Kanjuruhan. Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT.

INDOSPORT.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang langsung menjawab perihal adanya aspirasi dari gerakan aksi bernama Aremania Bersikap pada Selasa (07/03/23).

Dalam aksi itu, sekira 100-an massa aksi mendatangai Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Malang di Kepanjen dengan mengusung 6 poin aspirasi.

Tiga di antaranya adalah bagaimana kelanjutan nasib stadion kebanggaan masyarakat Kabupaten Malang sekaligus markas Arema FC itu ke depan.

"Kami sampaikan, sampai saat ini tidak ada program untuk melakukan renovasi Stadion Kanjuruhan," ucap Plt Kadispora Kabupaten Malang, Nurcahyo.

"Yang pasti sejak kejadian (tragedi) kemarin, sudah tidak ada kegiatan dan tidak bisa menggelar pertandingan (sepak bola) apapun," tambah dia.

Baca Juga

Aspirasi yang disampaikan massa Aremania Bersikap tampak mewakili keresahan publik sepak bola di Malang Raya saat ini.

Pasalnya selama hampir 6 bulan tragedi terjadi, belum ada tanda-tanda untuk membangun kembali atau sekadar merenovasi Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga

Padahal, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR sudah melakukan sidak dan menarik kesimpulan yang jelas pada pertengahan Oktober 2022 lalu.

Mereka pun merekomendasikan Stadion Kanjuruhan dilakukan renovasi total, alias dibangun ulang sesuai standar-standar yang berlaku.

"Soal pembangunan stadion kembali (di lokasi berbeda), akan kami sampaikan kepada bupati. Yang jelas, tanggung jawabnya ke Pemkab Malang," tandas Nurcahyo.

Baca Juga

1. Perihal Monumen

Aremania menyampaikan 6 tuntutan dalam aksi ke Kejari Kabupaten Malang untuk menyikapi proses hukum Tragedi Kanjuruhan. Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT.

Sementara satu poin aspirasi lain dari gerakan Aremania Bersikap adalah dibangunnya monumen sebagai pengingat memori atas Tragedi Kanjuruhan.

Aremania menilai bahwa Stadion Kanjuruhan sebaiknya tidak diruntuhkan karena bisa menjadi media pengingat yang kuat atas tragedi.

Ada kekhawatiran, pembangunan ulang Stadion Kanjuruhan akan menghilangkan sisi histori atas tragedi yang menewaskan 135 orang tersebut.

"Kalau soal monumen itu, sudah kami komunikasikan bersama klub Arema FC juga," bilang Plt Kadispora Kabupaten Malang, Nurcahyo.

Namun secara prinsip, Pemkab Malang juga mendukung perihal rencana membangun monumen sebagai sarana pengingat masyarakat atas tragedi.

Baca Juga

"Kalau jadi, memang akan dibangunkan monumen seiring pembangunan stadion (Kanjuruhan) yang baru," imbuh dia.

Terlepas dari tragedi, Stadion Kanjuruhan memang sangat identik dengan sejarah, seiring perjalanan Arema FC di kompetisi sepak bola nasional.

Baca Juga

Klub dengan julukan Singo Edan itu beberapa kali meraih trofi juara di stadion yang terletak di Kepanjen, Kabupaten Malang itu.

Dua di antaranya adalah ketika menjuarai Piala Presiden pada edisi 2019 dan 2022 lalu, dengan podium juara berada di stadion.

Sementara histori lainnya adalah ketika Arema FC berlaga di level internasional, seperti AFC Cup 2014 maupun Liga Champions Asia 2011 silam.

Baca Juga
KanjuruhanAremaniaAremaLiga IndonesiaStadion KanjuruhanArema FCBola Indonesia

Berita Terkini