x

5 Klub Indonesia yang Pensiunkan Nomor Punggung Spesial, Ada yang Karena Tragedi Tragis

Kamis, 6 April 2023 05:17 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Subhan Wirawan
Lima klub Liga 1 Indonesia diketahui telah memensiunkan beberapa nomor punggung. Itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan ke pemain hingga suporter.

INDOSPORT.COM - Lima klub Liga 1 Indonesia berikut diketahui telah memensiunkan beberapa nomor punggung. Itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan ke pemain hingga suporter.

Diistirahatkan sebuah nomor punggung bukan hal baru dalam dunia sepak bola. Klub-klub besar Eropa sudah lama melakukan seperti AC Milan, Ajax Amsterdam, Napoli, dan Real Betis.

Dalam sejarah olahraga profesional, nomor punggung yang pertama dipensiunkan adalah milik Irvine Wallace Bailey, seorang pemain hoki es profesional asal Kanada.

Ia harus pensiun dini menyusul cedera parah yang ia alami ketika memperkuat Toronto Maple Leafs pada Desember 1933.

Fenomena ini pun merambat hingga ke Tanah Air. Klub sepak bola Indonesia yang beri label 'keramat' pada nomor punggung adalah Persebaya Surabaya.

Baca Juga

Setelah Bajul Ijo lakukan 'ritual' tersebut, beberapa klub pun mulai mengikuti. Dari rangkuman INDOSPORT, ada lima klub yang pensiunkan nomor punggung mantan atau pun mending pemain dan lainnya.

Penasaran klub mana saja dan bagaimana kisah di balik keputusan 'digantungnya' nomor punggung spesial? Berikut ulasannya.

Baca Juga

Arema FC
Pada 2017 lalu, Arema FC pertama kalinya memutuskan untuk pensiunkan nomor punggung 47. Itu terjadi setelah kiper senior Achmad Kurniawan meninggal dunia.

AK berpulang di RS Rumah Sakit dr. Saiful Anwar (RSSA) pada Selasa (10/01/17) petang, setelah mengalami koma lebih dari 12 hari.

General Manajer Arema, Ruddy Widodo, mengatakan AK adalah sosok yang sangat loyal. Untuk menghormatinya, Singo Edan lantas tidak lagi menggunakan lagi nomor 47 sampai kapanpun.

"Nomor punggung 47 akan kami kunci. Biarlah nomor itu menemani dia karena memang sudah menjadi ikon yang dimiliki AK," katanya.

Selain nomor 47, Arema FC juga pensiunkan nomor punggung 1. Menariknya, nomor tersebut sebelumnya digunakan oleh Kurnia Meiga yang merupakan adik kandung almarhum Achmad Kurniawan.

Namun, hal itu bukan karena Kurnia Meiga juga tinggal nama, tapi sebagai bentuk penghormatan Arema FC atas jasa-jasa yang sudah diberikan Kurnia Meiga selama membela Singo Edan dari 2008-2017.

Kurnia Meiga adalah salah satu sosok penting saat Arema Indonesia (nama saat itu) meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2010. 

Sejatinya, kiper 32 tahun itu belum memutuskan pensiun. Tapi, Kurnia Meiga mengalami sakit yang belum sembuh hingga saat ini, sehingga dia absen dari lapangan hijau.

Baca Juga

1. Persela Lamongan

Persis Solo persembahkan satu poin dari markas Mitra Kukar untuk Ferry Anto. Foto: Media Persis

Tim Laskar Joko Tingkir 'menggantung' nomor punggung 1 pada 2017 lalu. Itu sebagai bentuk penghormatan tertinggi untuk mendiang Choirul Huda.

Kiper sekaligus kapten Persela itu  meninggal dunia usai memperkuat tim  dalam laga melawan Semen Padang pada Minggu (15/10/17). Huda menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit akibat benturan keras dengan pemain lawan.

"Nomor punggung 1 resmi dipensiunkan. Alasannya, dedikasi Huda di Persela tidak diragukan lagi. Sebagai bentuk penghormatan manajemen Persela terhadap loyalitas Huda," ujar Yunan Achmadi, manajer Persela pada 2017 lalu.

Choirul Huda bukan hanya kiper tapi juga ikon Persela. Almarhum setia mengawal gawang tim asal Jawa Timur itu sejak awal karier hingga tutup usia atau dari 1999-2017.

Persis Solo
Klub promosi Liga 1 2022 ini mengistirahatkan tiga nomor punggung sekaligus. Nomor yang tak lagi digunakan adalah 12, 17, dan 33.

Baca Juga

Nomor 12 dimuseumkan sebagai bentuk penghormatan kepada suporter atau Pasoepati yang kerap disebut sebagai pemain ke-12 sebuah tim.

Kemudian, nomor 17 untuk mengenang mantan penyerang Persis, Ferry Anto. Ia dilaporkan hilang hanyut terbawa ombak di Pantai Baru, Poncosari Srandakan Bantul, Yogyakarta pada 20 Juni 2019.

Baca Juga

Tim SAR berhasil menemukan jenazah Ferry Anto setelah melakukan pencarian selama tiga hari.

Sementara nomor punggung 33 dipensiunkan untuk mengenang mantan pemain Persis, Diego Mendieta. Pemain asal Paraguay tersebut meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi Solo karena sakit.

"Sampai saat ini, Persis mengistirahatkan tiga nomor yaitu 12, 17 dan 33. Nomor 12 diistirahatkan sebagai bentuk penghormatan kepada pemain ke-12 yakni suporter,"

"Sedangkan nomor 17 dan 33 dipensiunkan untuk mengenang jasa mendiang Ferry Anto dan Diego Mendieta," demikian keterangan resmi Persis Solo.

Baca Juga

2. Persebaya Surabaya

Bonek tribun timur membuat koreo bergambar Eri Irianto, Rabu (3/4/19).

Bajul Ijo mengistirahatkan nomor punggung 19 sejak lama, bahkan bisa dibilang klub pertama di Tanah Air yang melakukan hal tersebut.

Nomor punggung 19 itu untuk mengenang salah seorang pemain mereka, Eri Irianto yang telah tiada.

Pemain kelahiran 12 Januari 1974 itu meninggal dunia usai memperkuat Persebaya dalam pertandingan menghadapi PSIM Yogyakarta pada tahun 2000. Eri ketika itu berbenturan dengan pemain asing PSIM, Samson Noujine Kinga.

Eri sempat digantikan pada tengah-tengah pertandingan. Karena ia terus mengeluh pusing dan sesak napas, pemain asal Sidoarjo ini pun dilarikan ke rumah sakit.

Namun, setelah menjalani observasi dan perawatan, Eri Irianto menghembuskan nafas terakhir.

Persija Jakarta
Pada 2011, Persija 'memuseumkan' nomor punggung 12. Itu dilakukan sebagai penghormatan kepada para suporter.

Ferry Paulus, yang waktu itu menjabat sebagai Ketua Umum Persija memberikannya nomor itu kepada Jakmania. Ia menilai, suporter adalah pemain ke-12 dalam sebuah pertandingan.

"Persija mengabadikan nomor punggung 12. Tak ada satu pemain pun yang akan mengenakan jersey dengan angka tersebut," kata FP, waktu itu.

Persebaya SurabayaPersija JakartaPersela LamonganPersis SoloChoirul HudaAchmad KurniawanEri IriantoArema FCLiga 1

Berita Terkini