x

Cerita 3 Pemain Asing yang Jadi Mualaf Saat Berkarier di Indonesia

Sabtu, 22 April 2023 17:45 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
Terdapat sejumlah pemain sepak bola asing yang memutuskan memeluk agama islam alias mualaf saat berkarier di Liga Indonesia.

INDOSPORT.COM - Terdapat sejumlah pemain sepak bola asing yang memutuskan memeluk agama islam alias mualaf saat berkarier di Liga Indonesia.

Bukan rahasia lagi jika Indonsia merupakan negara muslim terbesar di dunia. Survei The Pew Forum on Religion & Public Life bahkan mencatat 12,7 persen populasi dunia adalah umat muslim di Tanah Air.

Kondisi tersebut tak heran membuat ajaran-ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Quran begitu kental dalam berbagai tatak kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. 

Efeknya, hampir seluruh aspek kehidupan di Tanah Air punya nuansa Islam kental, tak terkecuali merambah ke dunia olahraga, lebih spesifik lagi sepak bola.

Ketaatan sejumlah pesepakbola muslim Tanah Air menjalankan ajaran Islam, seperti menjalankan salat lima waktu dan tetap berpuasa meski bertanding, membuat ajaran Islam bisa berjalan beriringan dengan profesi pesepakbola.

Baca Juga

Menariknya, kondisi tersebut bisa memberi pengaruh pada perjalanan religius pesepakbola asing yang berkesempatan merumput di Indonesia

Pengalaman-pengalaman mereka tersebut pun membuat mereka pada akhirnya mantap mengucapkan dua kalimat syahadat dan memutuskan menjadi seorang muslim.

Baca Juga

Masing-masing dari mereka pun mempunyai alasan yang berbeda untuk memilih melepas kepercayaan lamanya dan beralih menjadi seorang muslim. 

Ada yang karena merasa damai melihat rekan-rekan satu timnya saat hendak berangkat salat berjamaah, hingga karena memang sudah sejak lama ingin memeluk agama Islam.

Baca Juga

1. Abanda Herman

Mantan pemain Persib Bandung asal Kamerun Abanda Herman.

Bobotoh dan Jakmania  yang sudah lama mengikuti perjalanan klub favoritnya, harusnya sudah pasti kenal dengan nama bintang sepak bola asal Kamerun, Abanda Herman. 

Ya, hal itu tak lepas dari fakta bahwa pemain kelahiran 20 Februari 1984 tersebut pernah jadi bagian Persija Jakarta dan Persib Bandung saat berkarier sepak bola di Indonesia.

Selain karena karier sepak bolanya, nama Abanda Herman sempat menjadi perbincangan lantaran mantap memutuskan untuk memeluk agama Islam.

Tepat pada April 2013 lalu, Abanda Herman mengambil keputusan untuk meninggalkan kepercayaan lamanya dan yakin menjalani hidup baru sebagai seorang muslim. 

Dua kalimat Syahadat dengan percaya diri dan lancar diucapkan oleh Abanda Herman di depan Ustadz Jujun Junaedi. Abanda Herman saat itu ditemani oleh Umuh Muchtar dan Djajang Nurdjaman.

Kepada awak media yang meliput, Abanda mengaku perlu waktu lama untuk memutuskan menjadi seorang muslim.  Ia pun bersyukur karena keputusannya tersebut mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk keluarganya sendiri.

"Sudah lama saya berpikir untuk memeluk agama Islam. Untuk itu saya perlu pertimbangan yang matang dan akhirnya saya bersyukur karena keinginan itu akhirnya terwujud," ujar Abanda seperti dikutip dari Viva (19/04/13).

Saat ditanya alasan utamanya mau menjadi mualaf, Abanda mengaku awalnya karena tergugah ketika melihat rekan-rekannya rajin menunaikan ibadah sholat. 

"Awalnya, saya ingin tahu, kemudian belajar hingga akhirnya benar-benar memutuskan jadi seorang muslim. Saya juga tergugah dengan sejumlah ajaran Islam lainnya yang sangat menekankan bahwa semua manusia itu sama kedudukannya di hadapan Tuhan," paparnya.


2. Danilo Fernando

Mantan pemain Deltras Sidoarjo, Danilo Fernando.

Sepanjang sejarah kompetisi Liga Indonesia, Brasil merupakan salah satu negara yang banyak menyuplai pemain-pemainnya untuk berkarier di Tanah Air. Salah satunya adalah Danilo Fernando.

Sejak 2003 silam, pria yang dulu selalu menempati posisi gelandang serang tersebut sudah banyak pengalaman terkait atmosfer sepak bola di Indonesia.

6 klub terbaik Indonesia pun sudah pernah menggunakan jasa Danilo. Mereka antara lain, Petrokimia Putra, Persebaya Surabaya, Persik Kediri, Deltras Sidoarjo, Persisam Putra Samarinda, dan Pusamania Borneo.

Salah satu pengalaman tak terlupakan Danilo sendiri terjadi ketika ia memperkuat Persik Kediri medio 2008 silam. Saat itu, Danilo memutuskan untuk menjadi seorang muslim, alias mualaf.

Keinginan Danilo yang ingin menjadi mualaf itu awalnya bukan karena keinginan sendiri, melainkan karena ingin bisa menikahi Windy Fitriya Marzuki, kekasihnya. Namun, hal itu langsung dibantah oleh Danilo.

Dalam pengakuannya, Danilo yang kini berganti nama menjadi Muhammad Danilo Fernando mengatakan ia merasa terpanggil menjadi seorang muslim setelah sering melihat rekan-rekannya rajin menjalankan sholat lima waktu.

"Tidak ada orang yang memaksa saya masuk Islam. Saya menjadi mualaf murni karena keinginan saya sendiri. Aku baca dua kalimat syahadatnya di Masjid Al-Akbar, Surabaya," tutur Danilo.


3. Pato Jimenez

Pemain asal Chile yang pernah memperkuat Persib Bandung, Patricio Jimenez

Meski berasal dari Chile, karier sepakbola Patricio Jimenez Diaz lebih banyak ia habiskan di klub-klub Indonesia. 

Berawal dari Semen Padang, pria yang akrab disapa Pato ini sudah sering berpindah klub, mulai dari Sriwijaya FC, Persib Bandung, PSMS Medan, hingga yang terakhir Persikad Depok.

Tinggal di Indonesia, membuat Pato juga tertarik dengan ajaran Islam, yang notabene negara mayoritas di Tanah Air. 

Kecintaan Pato pada Islam sendiri sudah muncul ketika ia diajak mengunjungi sebuah masjid di Padang bersama teman-teman satu timnya.

"Saya masuk Islam dengan sesuatu yang datang dari atas. Saya pertama kunjungi masjid sama teman-teman pemain saat itu saya jatuh cinta dengan agama (Islam)," tutur Pato seperti dikutip dari CNN (17/06/17).

Kecintaan Pato pada agama Islam pun semakin tumbuh ketika ia mempelajari berbagai ajarannya, terlebih ketika ia mengetahui bahwa dalam Islam, setiap manusia memiliki kedudukan yang sama.

"Saya tidak pernah melihat di manapun lewat internet atau secara langsung, di mana orang masuk masjid itu pekerja desa, kemudian sebelahnya berdiri Kolonel TNI, lalu dokter, guru, orang yang minta sumbangan."

"Di dalam masjid, tidak ada perbedaan sama sekali, status sama. Itu sangat mulia, itu yang buat saya jatuh cinta sebenarnya," papar pria kelahiran 23 Juni 1976 tersebut.

Dalam perjalanan spritualnya menjadi seorang muslim, Pato bersyukur mendapat banyak dukungan. Termasuk dari seorang wanita cantik asal Minang, Novi Angraini, yang nantinya ia persunting dan memberinya empat orang anak.

"Jadi waktu kenal Novi (Angraini, sang istri), dengan kehadiran dia, wanita Minang yang Islam 100 persen di daerah itu sangat membantu." 

"Dia tanya kepada saya apakah saya bisa membaca Alquran. Saya jawab bahwa saya tidak bisa sesempurna bacaan ustaz, tapi saya bisa sedikit-sedikit," kenangnya.

Selepas memutuskan gantung sepatu, Pato sendiri saat ini disibukkan sebagai pemantau bakat dan berkeliling ke daerah-daerah di sekitar ataupun luar pulau Jawa. 

IndonesiaAbanda HermanDanilo FernandoPatricio JimenezPato JimenezMualaf

Berita Terkini