x

Rumor Transfer Inter Milan: Drama Investor Anyar, Kisah Unik Davy Klaassen

Minggu, 10 September 2023 19:10 WIB
Penulis: Agustinus Rosario | Editor: Prio Hari Kristanto
Rumor transfer klub Liga Italia (Serie A), Inter Milan, Minggu (10/09/23), diwarnai spekulasi investor anyar dan kisah unik di balik transfer Davy Klaassen. (Foto: REUTERS/Massimo Pinca)

INDOSPORT.COM - Rumor transfer klub Liga Italia (Serie A), Inter Milan, Minggu (10/09/23), diwarnai spekulasi investor anyar dan kisah unik di balik transfer Davy Klaassen.

Kemelut tengah terjadi di kubu Inter Milan. Bukan di antara para pemain, tetapi di tengah para petinggi dan direksi klub.

Baca Juga

Pemilik saat ini, Suning Holding Group, dikabarkan siap menjual saham klub dengan investor dari Bahrain berpotensi jadi suksesor mereka.

Suning tampaknya keberatan untuk membayar utang ke Oaktree Capital yang senilai lebih dari 300 juta euro. Dana sebesar itu dipinjam dari Oaktree untuk memulihkan perekonomian Inter saat pandemi Covid-19.

Saat ini, suku bunga yang beredar adalah sekitar 12 persen. Sehingga, hal ini bakal meningkatkan jumlah uang yang harus dibayarkan Suning ke Oaktree pada Mei 2024 mendatang.

Melansir dari Calcio e Finanza, pihak Suning sedang menjajaki kemungkinan menjual saham Inter atau Nerazzurri. Mereka meminta mahar 1 miliar euro.

Baca Juga

Kebetulan, ada dua kandidat yang berminat pada Inter, yakni InvestCorp dari Bahrain dan konglomerat Finlandia, Thomas Zilliacus.

InvestCorp sudah lama dirumorkan ingin membeli Inter Milan. Sehingga, mereka menjadi kandidat terkuat untuk bisa mengakuisisi rival AC Milan itu dari Suning.

Namun, baik InvestCorp maupun Thomas Zilliacus sama-sama belum berani untuk mengajukan proposal yang sesuai dengan tuntutan Suning, yakni 1 miliar euro.

Selain itu, belum diketahui pula apakah InvestCorp dan Thomas Zilliacus bakal sudi memenuhi tuntutan Suning Holdings Group setinggi 1 miliar euro.

Baca Juga

1. Kisah Unik Davy Klaassen

Kepindahan Davy Klaassen ke Inter Milan rupanya menyimpan kisah unik.

Davy Klaassen menjadi rekrutan terakhir Inter Milan pada bursa transfer musim panas ini. Pemain 30 tahun tersebut didatangkan Nerazzurri dari klub Belanda, Ajax Amsterdam.

Namun, siapa sangka, keberhasilan Inter Milan mendatangkan Davy Klaassen rupanya menyimpan kisah unik. Melansir Sempre Inter, proses pembelian gelandang yang digadang-gadang merupakan titisan Wesley Sneijder tersebut hanya berlangsung beberapa jam.

Baca Juga

Jurnalis kenamaan Italia, Gianlica Di Marzio, menyebut bahwa Inter Milan telah sepakat dengan Ajax Amsterdam cukup lama. Hanya saja, Inter Milan perlu diyakinkan bahwa Davy Klaassen benar-benar pemain yang mereka inginkan.

Untuk itu, para petinggi Inter Milan, termasuk Simone Inzaghi, turut hadir menyaksikan laga terakhir Davy Klaassen bersama Ajax Amsterdam, yakni pada kualifikasi Liga Europa, yang digelar beberapa jam sebelum bursa transfer ditutup.

Dalam laga melawan Ludogorets Razgaard tersebut, Davy Klaassen tampil sebagai starter. Ajax sendiri akhirnya kalah 0-1, meski tetap lolos berkat agregat 4-2.  

Penampilan Davy Klaassen sendiri pun memukau para petinggi Inter Milan. Mereka bahkan dikabarkan telah sepakat untuk memboyong sang pemain sejak babak pertama usai.

Baca Juga

Dengan segera, Inter Milan merampungkan segala urusan kepindahan pemain dengan pihak Ajax Amsterdam dan berhasil mendapatkan tanda tangan sang pemain beberapa jam sebelum bursa transfer ditutup.

Berdasarkan kesepakatan, Inter Milan diperbolehkan memboyong Davy Klaassen secara cuma-cuma. Hanya saja, mereka harus membayar gaji sang pemain semusim ke depan senilai 3 juta euro kepada Ajax Amsterdam. 

Dengan demikian, Inter Milan akhirnya menutup bursa transfer dengan kabar bahagia, setelah sempat dikacaukan dengan transfer Romelu Lukaku dan Lazar Samardzic yang berakhir pahit.

Di Inter Milan, Davy Klaassen digadang-gadang menjadi The Next Wesley Sneijder karena statistiknya yang mengagumkan sebagai gelandang serang. 

Baca Juga
Bursa TransferInter MilanLiga ItaliaDavy KlaassenBerita Bursa Transfer

Berita Terkini