Para Pemain Chelsea dan Man City Harus Tiru! Kisah 6 Bintang Juventus yang Setia Meski Degradasi
INDOSPORT.COM - Dalam menghadapi ancaman degradasi karena Financial Fair Play (FFP), Manchester City dan Chelsea berharap mereka punya pemain sesetia penggawa Juventus di 2006.
Kala itu I Bianconeri sudah resmi dijatuhi hukuman turun dari kasta teratas Liga Italia (Serie A) ke divisi dua akibat skandal pengaturan skor namun tetap bisa mempertahankan loyalitas sejumlah figur kuncinya.
Memang nama-nama seperti Zlatan Ibrahimovic, Fabio Cannavaro, Emerson, Lilian Thuram, Gianluca Zambrotta, Patrick Vieira, sampai Adrian Mutu tetap memilih angkat kaki namun dengan mereka yang memutuskan bertahan saja Juventus sudah bisa mengamankan promosi otomatis sebagai juara.
Eksodus pemain besar-besaran memang adalah salah satu hal yang paling ditakutkan dalam kasus degradasi mendadak. Apalagi para bintang berharga mahal seringkali harus dijual murah karena tuntutan situasi.
Baik Manchester City maupun Chelsea punya banyak sekali pemain dengan nilai puluhan juta Euro yang diprediksi bakal minggat bila sanksi degradrasi dari Liga Inggris dijatuhkan.
Namun bukan berarti mustahil untuk mempertahankan mereka semua. Enam pemain Juventus ini bisa jadi percontohan yang tepat.
1. Alessandro Del Piero
Usai Juventus degradrasi karena Calciopoli di 2006, banyak bintang mereka yang mendapat tawaran hengkan dan salah satunya adalah Alessandro Del Piero. Tidak tanggung-tanggung, Manchester United yang menawarinya bergabung.
Awalnya Del Piero tergoda dan sempat ingin menerima lamaran tersebut namun hatinya tidak kuasa meninggalkan yang kala itu sudah 13 tahun ia perkuat.
Pilihan untuk bertahan pun diambil dan sang penyerang Italia tidak pernah menyesalinya. Del Piero bahkan di kemudian hari menjadi pemegang rekor jumlah gol (290) dan penampilan Juventus (705) sepanjang masa.
2. Gianluigi Buffon
AC Milan sempat datang mendekati Gianluigi Buffon namun sang kiper memutuskan untuk setia pada Juventus dan ikut turun kasta ke Serie B 2006/2007.
Padahal I Rossoneri menjanjikan posisi utama di bawah mistar gawang sehubung rumor kepergian Nelson Dida berhembus kencang.
Buffon tetap pada pendiriannya dan meski harus melalui dua periode, ia kemudian jadi penampil kedua tersering Juventus. Total ada 685 game yang dijalani pria berjuluk Superman tersebut dalam kostum I Bianconeri.
1. 3. Giorgio Chiellini
Waktu Juventus dihukum relegasi karena Calciopoli, Giorgio Chiellini baru berusia 22 tahun dan baru meniti karier untuk menjadi bek andalan di tim besar sekelas Juventus.
Wajar jika banya yang kemudian tertarik untuk membelinya karena ia adalah salah satu pemain bertahan paling berbakat di dunia dengan Sunderland dan Manchester City diklaim jadi peminat paling serius.
Akan tetapi Chiellini justru meneken kontrak baru bersama Juventus dan akhirnya menemani Buffon dan Del Piero di tiga besar pemain dengan caps terbanyak untuk Si Nyonya Tua di kemudian hari.
4. Pavel Nedved
Pavel Nedved sudah berada di senja karier saat Juventus terjun ke kasta kedua Liga Italia nyaris dua dekade lalu namun bukan berarti sudah tidak ada lagi yang meminatinya.
Tottenham Hotspur diyakini masih mau menawarka kontrak pada winger flamnboyan Republik Ceko tersebut namun di usia 34 tahun ia merasa harus pensiun di Juventus dan punya tanggung jawab membawa klub tersebut kembali ke Serie A.
Benar saja, Nedved pun gantung sepatu di 2009 sebagai penggawa Juventus. Pengabdiannya pada warna Putih-Hitam bahkan berlanjut dari balik layar dimana ia sempat menduduki kursi direktur di Turin selama tujuh tahun sebelum mundur pada November 2022 silam.
5. David Trezeguet
David Trezeguet menjadi salah satu nama pemain Juventus yang langsung menjadi properti panas bursa transfer begitu kepastian degrdasi diumumkan. Barcelona, Arsenal, Liverpool, sampai Manchester United semuanya mengantre untuk melamar.
Hanya saja rupanya mudah bagi Juventus untuk membuat sang striker Prancis bertahan. Cukup dengan memintanya untuk tidak kemana-mana.
Trezeguet bahkan langsung setuju ketika direksi klub menyodorkan perpanjangan kontrak berdurasi empat tahun yang kemudian membantunya menjadi top skor keempat sepanjang masa tim dengan 171 gol.
6. Mauro Camoranesi
Akarnya memang berasal dari Argentina namun cinta Mauro Camoranesi pada Juventus sudah layaknya warga lokal Turin. Hal itu ditunjukkan dengan komitmennya untuk bertahan di tengah skandal Calciopoli.
Proposal dari Spanyol yang menawarkan kesempatan hengkang ke Atletico Madrid tak diindahkannya. Tidak sekalipun sang oriundo ragu untuk selalu setia.
Camoranesi mungkin tidak punya pamor sebesar rekan-rekann Juventus-nya sesama penyintas kampanye 2006/2007 di Serie B namun di mata fans sejati La Vecchia Signora sosoknya adalah pahlawan tiada dua.