x

Deontay Wilder, Petinju yang Memiliki Tabiat Busuk Donald Trump

Kamis, 5 November 2020 15:27 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Deontay Wilder (kedua dari kiri) bertemu dengan Donald Trump pada bulan Mei 2018.

INDOSPORT.COM - Mantan juara dunia tinju kelas berat WBC, Deontay Wilder, kembali viral karena disebut mirip dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Hal ini adalah buntut dari tuduhannya kepada salah satu petinju terhebat saat ini, Tyson Fury.

Seperti kita ketahui sebelumnya, Deontay Wilder sendiri sempat bersitegang dengan Tyson Fury pasca keduanya bertanding pada bulan Februari 2020 lalu.

Baca Juga
Baca Juga

Dalam pertandingan yang diselenggarakan tanggal 22 Februari 2020 itu, Tyson Fury berhasil memenangkan pertandingan dengan TKO pada ronde ke-7. Kemenangan Tyson Fury membuat saudara Deontay Wilder, Marsellos Wilder memberikan pernyataan mengejutkan.

Dilansir dari The Sun, Marsellos Wilder menganggap kalau Tyson Fury bermain curang dengan memasukkan benda tumpul ke dalam sarung tinjunya.

Tyson Fury vs Deontay Wilder.

Marsellos Wilder menyebut kalau dokter menemukan luka lekukan di kepala Deontay Wilder karena sabetan benda tumpul.

"Tidak ada sarung tangan atau kepalan tangan yang dapat menyebabkan kerusakan, menurut autopsi," kata Marsellos Wilder.

"Ayah pernah mengatakan kepada saya jika Anda menodongkan pistol ke seseorang, Anda lebih baik membunuh mereka. Karena jika tidak melakukannya, mereka akan kembali dan membunuh Anda. Raja akan bangkit kembali. Kami datang mencari darah," ucapnya menambahkan.

Media The Sun meyakini bahwa apa yang diucapkan oleh Marsellos Wilder adalah sebuah konspirasi yang ditanam oleh saudaranya, Deontay Wilder. Tak hanya itu saja, terdapat konspirasi lainnya yang dilakukan Deontay Wilder usai dikalah Tyson Fury.

Dilansir dari Mirror, kekalahan Deontay dari Tyson Fury tak lepas dari mantan asisten pelatihnya, Mark Breland, yang melempar handuk ke dalam ring sebagai tanda menyerah.

Tyson Fury vs Deontay Wilder.

Hal inilah yang diyakini oleh Wilder sebagai sebuah konspirasi. Dirinya menganggap Breland melempar handuk karena disuruh oleh Andre Direll.

Sekadar informasi, Andre Direll ini sendiri adalah petinju aktif yang dilatih oleh SugarHill Steward, pelatih yang menangani Tyson Fury.

"Saya kasih tahu Anda. Dia (Breland) terpengaruh oleh perintah dari Andre Direll yang berada di belakangnya dengan berteriak untuk melempar handuknya," ucap Deontay Wilder dikutip dari Mirror.

Baca Juga
Baca Juga

"Kalian tahu kan, Anthony Direll adalah murid dari SugarHill Steward, yang juga pelatih Tyson Fury? Brealand mengaku dirinya tidak mendengar apapun dari belakang penonton, tapi semua tahu apa yang terjadi di arena," tambahnya.

Hal ini pun membuat Deontay Wilder memecat Mark Breland pada awal bulan Oktober 2020 lalu. Kasus pemecatan ini nyatanya menjadi sorotan Bob Arum yang mengatakan bahwa Deontay Wilder memiliki tabiat busuk sang presiden Amerika Serikat, Donald Trump.


1. Tabiat Busuk Deontay Wilder Mirip Donald Trump

Tyson Fury vs Wilder.

Donald Trump, presiden Amerika Serikat satu ini dikenal dengan beberapa pernyataan kontroversinya. Salah satu hal yang dikenal oleh presiden Amerika Serikat ke-45 ini adalah perilakunya yang terlalu sibuk menyalahkan orang lain dibandingkan intropeksi diri dan sering kali berkonspirasi.

Tabiat buruk Donald Trump ini terlihat dalam diri Deontay Wilder, menurut Bob Arum. Promotor tinju terkenal di dunia ini memberikan sindiran kepada Deontay usai sang petinju membahas lagi kekalahannya dari Tyson Fury belum lama ini di media sosial Twitter.

Bob Arum yang juga merupakan CEO Top Rank itu pun 'gatel' dengan sikap kekanakan Deontay Wilder. Dirinya pun mengatakan bahwa Deontay Wilder terlalu banyak argumentasi dengan menyalahkan orang lain dan konspirasi yang tak masuk akal.

"Kami (Top Rank) tidak mengetahui banyak hal tentang Wilder. Jadi, semoga saja dirinya (Deontay Wilder) menonton ini di televisi, bahwa semua yang ia lakukan di media sosial Twitternya tak lebih sama dengan apa yang dilakukan oleh Donald Trump," ucap Bob Arum dikutip dari Boxing Scene.

Bob Arum.

"Itu artinya, muncul teori-teori konspirasi dari mulutnya yang semuanya belum tentu benar. Dia akan melakukan semuanya, menyalahkan semuanya kecuali dirinya sendiri," tambahnya.

Deontay Wilder sendiri memang dikenal sebagai seorang petinju yang kontroversial. Jauh sebelum kasusnya dengan Tyson Fury di bulan Februari 2020, Wilder sempat bermasalah dengan mengolok-ngolok Mike Tyson pada tahun 2017 lalu.

Kala itu, Wilder mengolok-ngolok Mike Tyson melalui live Instagram dan menyatakan bahwa dirinya telah lebih hebat dari legenda Amerika Serikat itu.

Deontay Wilder menilai bahwa Mike Tyson hanya mampu melawan dua (Evander Holyfield dan Lennox Lewis) dari deretan petinju terbaik sepanjang masa, di mana dua pertandingan tersebut berakhir kekalahan.

Tyson FuryBob ArumDonald TrumpTinjuBerita TinjuDeontay Wilder

Berita Terkini