x

Kisah Pedih di Balik Pensiunnya Khabib, Lukai Sang Ayah Demi Ibunya Sendiri

Minggu, 25 Oktober 2020 16:26 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Tangisan Khabib Nurmagomedov usai mengalahkan Justin Gaethje

INDOSPORT.COM - Khabib Nurmagomedov saat ini tengah merasakan pedih yang mendalam. Pasalnya, ada harapan yang dilukai Khabib untuk menempati janji kepada ibunya tercinta.

Seperti kita ketahui sebelumnya, Khabib Nurmagomedov telah memutuskan pensiun usai memenangkan pertandingan melawan Justin Gaethje. Keduanya bertanding di Fight Island, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu (25/10/20) dini hari WIB dalam ajang UFC 254.

Baca Juga
Baca Juga

Dalam pertandingan tersebut, baik Khabib maupun Justin telah memberikan yang terbaik di atas oktagon. Pertandingan ini juga paling dinanti-nanti oleh para penggemar dunia tarung karena rekor fantastis dari latar belakang keduanya.

Pasalnya sebelum laga tersebut dimulai, Khabib Nurmagomedov selaku sang pemegang sabuk juara kelas ringan memiliki rekor tak terkalahkan yakni 28-0-0.

Sementara itu Justin Gaethje sang kuda hitam dikenal sebagai atlet MMA yang komplet dengan gaya bertarung standing fight serta memiliki pukulan yang amat keras. Ia juga memiliki rekor pertarungan yang cukup apik yakni 22-2-0.

Kuncian Khabib membuat Gaethje menyerah dalam gelar UFC di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Kedua petarung sama-sama membuka ronde pertama dengan hati-hati, sebelum Khabib mulai tampil lebih agresif menghadapi sang penantang. Sang juara sempat merangkul kaki Gaethje yang kemudian berhasil meloloskan diri.

Di ronde kedua, pertarungan kedua bintang MMA ini semakin memanas. Gaethje sempat mendaratkan tendangan ke tubuh Khabib. Tak lama kemudian, sang juara berhasil membalas dengan melakukan takedown. 

Petarung asal Rusia itu kemudian sukses melakukan triangle choke kepada Gaethje hingga sang lawan akhirnya lemas dan wasit memutuskan mengakhiri duel. Khabib pun memenangkan duel ini lewat technical submission di ronde kedua. Dengan hasil ini, ia pun berhasil memperpanjang rekornya menjadi 29-0-0.

Pukulan Khabib telak mengenai wajah Gaethje dalam gelar UFC di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Baca Juga
Baca Juga

Tentunya, kemenangan ini membawa Khabib menjadi satu-satunya petarung UFC di kelas ringan yang belum pernah terkalahkan. Sejak terjun ke dunia MMA di tahun 2016, tidak ada satu orang-pun yang mampu mengalahkannya hingga kini.

Namun dirinya tentu tidak terpedaya dengan status sosialnya saat ini. Memiliki kekayaan yang berlimpah dari UFC serta posisinya yang dipandang tinggi oleh para petarung lainnya, membuat Khabib tidak lupa diri dan justru berpaling ke orang tuanya.


1. Lukai Rencana Sang Ayah untuk Janjinya kepada Ibu

Sarung tangan Khabib Nurmagomedov yang ia tinggalkan di atas oktagon usai memutuskan pensiun

Sesaat setelah diputuskan menang lewat Submission dari Justin Gaethje, Khabib Nurmagomedov langsung bersujud di atas oktagon sambil menangis. Ini adalah pertarungan pertamanya tanpa didampingi sang ayah, Abdulmanap Nurmagomedov yang meninggal dunia karena covid-19.

Dan yang menjadi sebuah kejutan adalah pengumuman yang dilontarkan Khabib setelahnya. Rival Conor McGregor ini mengatakan bahwa pertarungan melawan Justin Gaethje adalah yang terakhir dalam kariernya sebagai atlet MMA di UFC.

“Hari ini saya ingin mengatakan ini adalah pertarungan terakhir saya. Tak mungkin saya ke sini tanpa ayah saya," kata Khabib Nurmagomedov seusai laga seperti dilansir dari Talksport.

Pelatih Abdulmanap Nurmagomedov (ayah-kiri) dan petarung MMA Khabib Nurmagomedov (anak-kanan).

Apa yang Khabib lakukan adalah bentuk janji kepada satu-satunya orang tua yang ia miliki saat ini, yakni ibunya. Dirinya berjanji bahwa pertarungan melawan Gaethje adalah laga terakhirnya.

"Saat UFC mendatangi saya soal (pertarungan dengan) Justin, saya bicara dengan ibu saya selama tiga hari. Dia tidak ingin saya bertarung tanpa ayah saya. Lalu saya berkata kepadanya ini pertarungan terakhir saya dan saya memegang janji saya kepadanya," lanjutnya.

Secara tidak langsung, pernyataan Khabib untuk memutuskan pensiun sebagai petarung UFC juga melukai janjinya kepada sang mendiang Abdulmanap Nurmagomedov.

Pasalnya, Abdulmanap sendiri memiliki rencana untuk menjadikan anaknya, Khabib Nurmagomedov, sebagai seorang petarung yang tak terkalahkan lewat rekor kemenangan 30-0.

Hal ini diutarakan langsung oleh Javier Mendez, pelatih baru Khabib beberapa hari setelah Abdulmanap meninggal dunia. 

Mendez menyebut setelah dipastikan menghadapi Justin Gaethje untuk mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan di UFC 254 pada 24 Oktober sebagai pertarungan ke-29, Khabib mengincar Georges St-Pierre untuk menjadi lawan di pertarungan ke-30 sekaligus pertarungan terakhirnya.

Pelatih Abdulmanap Nurmagomedov (ayah-kiri) dan petarung MMA Khabib Nurmagomedov (anak-kanan).

“Ya, itu (duel melawan Georges St-Pierre) adalah sebuah kemungkinan besar,” ungkap Mendez dilansir dari MMA Junkie.

“Dia bisa saja mewujudkan duel itu karena setiap kali saya berjumpa dengan dia dan ayahnya, mereka selalu membicarakan hal yang sama: dua pertarungan lagi, rekor 30-0-0,” lanjut Javier Mendez.

“Mereka menginginkan pertarungan yang akan menjadi warisan, lalu mengakhiri segalanya dan beralih membantu orang lain yang sedang memulai karier sebagai petarung.”

“Ada banyak petarung hebat. Sepupunya pun petarung yang tangguh, sebut saja Umar dan Usman Nurmagomedov. Mereka kerabatnya, dan mereka akan jadi petarung luar biasa. Islam Makhacev juga," tutupnya.

Namun janji kepalang janji, terlebih kepada ibunya sendiri yang telah melahirkannya. Khabib Nurmagomedov kini telah resmi pensiun dengan rekor yang dirasa sulit disamai oleh petarung lain, 29-0-0.

Ultimate Fighting Championship (UFC)Mixed Martial Arts (MMA)Khabib NurmagomedovJustin Gaethje

Berita Terkini