Pasukan 'Counter Strike' Kawal Peserta Tour de France

Rabu, 25 Mei 2016 15:43 WIB
Penulis: Ivan Reinhard Manurung | Editor: Irfan Fikri
 Copyright:

Kompetisi balap sepeda paling bergengsi di dunia, Tour de France akan berlangsung mulai 2 Juli hingga 24 Juli 2016 di Perancis nanti. Hal itu tetap mereka adakan terlepas dari kondisi negara mereka yang beberapa kali mendapat serangan tersebut.

Mengingat kompetisi tersebut akan mengundang banyak peserta dari berbagai negara, pihak keamanan Perancis pun berencana menigkatkan pengamanan mereka saat kompetisi berlangsung.


Tour de France akan berlangsung mulai 2 hingga 24 Juli 2016.

Tidak tanggung-tanggung, sejumlah personel Groupe d'intervention de la Gendarmerie Nationale (GIGN) yang merupakan pasukan anti teroris Perancis akan ditugaskan mengawal setiap peserta selama lomba.

Bagi anda yang pernah bermain game komputer, Counter Strike, tentunya sudah tidak asing lagi dengan nama pasukan anti teroris tersebut. Hal itu karena GIGN merupakan salah satu pilihan pasukan yang bisa kita pilih saat memulai permainan.


Pasukan anti teroris Prancis, GIGN akan ditugaskan untuk mengawal peserta Tour de France.

Melalui Menteri Dalam Negerinya, Bernard Cazeneuve, anggota GIGN yang mengawan Tour de France tersebut akan menggunakan persenjataan lengkap dan diberi hak untuk melakukan tindakan yang dirasa perlu dilakukan untuk mencegah tindakan teroris.

"Semua orang tentu mengetahui bahwa Tour de France tahun ini dilaksanakan dalam kondisi yang tidak biasa," ujarnya seperti dilansir Mirror.

Para anggota GIGN ini nantinya akan bekerja sama dengan 23 ribu petugas yang ditempatkan di sepanjang rute yang akan dilewati oleh setiap peserta.

Dalam beberapa tahun terakhir, keadaan Prancis bisa dikatakan memang dalam kondisi yang menegangkan. Pasalnya, sejumlah serangan teroris yang menghilangkan banyak nyawa sudah beberapa kali terjadi.


Salah satu teror bom di Prancis yang terjadi November lalu.

Terakhir, pada November tahun lalu, kelompok yang diduga bagian dari ISIS melakukan serangan bom di sejumlah tempat di kota Paris yang menyebabkan sebanyak 130 orang dilaporkan tewas.