Islamic Solidarity Games 2017

Tak Ditarget, Lifter Aceh Rebut Perak di ISG 2017

Rabu, 17 Mei 2017 21:48 WIB
Editor: Gema Trisna Yudha
© baku2017.com
Nurul Akmal (kiri) meraih medali perak di ajang Islamic Solidarity Games 2017. Copyright: © baku2017.com
Nurul Akmal (kiri) meraih medali perak di ajang Islamic Solidarity Games 2017.

Lifter Indonesia, Nurul Akmal, membuat kejutan di ajang Islamic Solidarity Games 2017 di Azal Arena Weightlifting Academy Baku, Azerbaijan. Meski tak ditarget, atlet asal Aceh tersebut mampu meraih medali perak.

Nurul Akmal yang turun di kelas +90 kg itu berhasil melakukan total angkatan 230 kg yang terdiri dari 99 kg angkatan snatch dan 131 kg angkatan clean and jerk.

"Saya senang dan terharu bisa meraih medali perak. Apalagi pada kejuaraan ini saya tampil tanpa target," kata Nurul Akmal dalam keterangan tertulis yang diterima media.

Di kelas ini, medali emas direbut oleh lifter asal Mesir yang juga peraih peringkat empat Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Shaimaa Haridy dengan total angkatan 275 kg (snatch 120 kg, clean and jerk 155 kg). Medali perunggu direbut lifter Tunisia, Marwa, dengan total angkatan 221 kg (snatch 95 kg, clean and jerk 126 kg).

Hasil yang diraih atlet yang moncer pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat jelas menjadi perhatian tersendiri bagi Satlak Prima. Pelatih angkat besi Indonesia, Dirdja Wihardja pun mengaku akan segera mengusulkan ke Satlak Prima agar Nurul dapat mengikuti pelatnas untuk persiapan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.

"Nurul punya potensi dan pantas untuk berada dalam barisan lifter yang dipersiapkan untuk Asian Games 2018. Potensi untuk meraih medali bukan hanya pada lifter kelas bawah, tapi kelas atas juga. Nurul sudah membuktikannya," kata mantan lifter nasional itu.

Selama ini, Indonesia hanya mengandalkan lifter kelas rendah seperti 48 kg guna mendulang medali. Selama ini tumpuan Indonesia hanya pada Sri Wahyuni yang di ISG Azerbaijan mampu mempersembahkan emas untuk kontingen Indonesia.