Olimpiadae 2016

Terinspirasi Legenda Bulutangkis, Ahsan Bidik Medali Emas

Rabu, 27 Juli 2016 18:40 WIB
Editor: Hendra Mujiraharja
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pemain ganda putra, Mohammad Ahsan saat mengasah kemampuan di depan net. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pemain ganda putra, Mohammad Ahsan saat mengasah kemampuan di depan net.

Pemain kelahiran Palembang, 7 September 1987 terkesima dengan pencapaian pasangan ganda putra nomor satu dunia tersebut. Sejak saat itu, Ahsan kecil mulai menekuni bulutangkis.

Setelah hijrah dari Sumatera ke Jawa, Ahsan bergabung dengan klub Djarum dan menjadi salah satu pemain terbaik di klub yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah tersebut.


Legenda ganda putra Indonesia, Ricky Subagja/Rexy Maniaky peraih medali emas Olimpiade 1996.

“Waktu kecil, saya diarahkan ke olahraga sepakbola. Tetapi saya memilih bulutangkis, karena bulutangkis adalah cabang olahraga yang bisa membawa nama Indonesia di level dunia,” ungkap Ahsan.

Indonesia memang pernah merajai cabang bulutangkis di Olimpiade. Tidak hanya sektor ganda putra, tapi juga tunggal putra pernah meraih gelar juara

“Saya melihat prestasi senior-senior dulu yang sering juara, rasanya jadi pengen juara juga seperti mereka. Bukan cuma Ricky/Rexy, tetapi juga di sektor tunggal,” sambungnya, dalam rilis yang didapat INDOSPORT.


Mohamad Ahsan dan Hendra Setiawan menjadi andalan Indonesia di sektor ganda putra.

Sebelum berpasangan dengan Hendra Setiawan, Ahsan juga menjadi pemain ganda putra andalan Indonesia bersama Bona Septano dan sempat menghuni peringkat lima dunia. Olimpiade Rio de Janeiro 2016 menjadi olimpiade kedua buat Ahsan.

Bersama Bona, Ahsan sempat mengikuti Olimpiade London 2012. Sayang, Ahsan belum berhasil membawa pulang medali emas.

22