Perubahan Sistem Poin di Bulutangkis Dinilai menguntungkan Pemain Tua

Senin, 17 Oktober 2016 00:29 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Ramadhan
 Copyright:

Kejuaraan Taiwan Masters 2016 menjadi ajang percobaan penerapan sistem penilaian baru dari federasi bulutangkis dunia. Pengitungan poin yang selama ini berlaku, 21x3 diganti dengan metode 11x5.

Proses penghitungan tersebut dinilai memiliki sisi negatif dan positif bagi para pebulutangkis. Para pemain yang terbiasa dengan permainan lambat atau dikenal dengan istilah telat panas disebut akan kesulitan dengan sistem ini.

Akan tetapi, perubahan sistem penghitungan poin tersebut dinilai menguntungkan sejumlah pemain yang sudah berumur seperti Lee Chong Wei, Lin Dan, hingga Liliyana Natsir.  


Legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat

“Dari segi mental juga sangat berpengaruh apalagi bagi pemain yang sering terlambat panas, bisa saja dia sudah tertinggal jauh,” ujar salah satu legenda bulutangkis tanah air, Taufik Hidayat.

“Akan tetapi dengan sistem baru ini, kemungkinan bisa menguntungkan pemain yang sudah berumur juga,” sambungnya.

Penghitungan poin 11x5 ini sebenranya bukan yang pertama kali dalam arena bulutangkis. Sistem ini dipakai sangat lama, dan konon sudah digunakan sejak 1873.


Aksi ganda campuran Indonesia, Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad di Olimpiade Rio 2016

50