4 Target Besar PBSI di Pentas Dunia 2017

Sabtu, 31 Desember 2016 07:51 WIB
Editor: Ramadhan
© Humas PBSI
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir Copyright: © Humas PBSI
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir

Tahun 2016 hanya tinggal hitungan jam dan segala macam prestasi sudah berhasil diraih para pebulutangkis Indonesia di pentas internasional. Namun, pihak PBSI pun menargetkan prestasi yang lebih tinggi lagi di tahun 2017 nanti.

Setidaknya ada 4 target utama yang harus diraih atlet-atlet bulutangkis unggulan. PBSI sendiri sudah mencanangkan target tersebut serta ditambah dengan program untuk mengembalikan kejayaan sektor tunggal putri Tanah Air.

“Kami berharap dapat meraih prestasi dalam All England 2017, Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2017, Kejuaraan Dunia Junior 2017, dan Piala Sudirman 2017,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti selepas diskusi Refleksi Akhir Tahun 2016 Kemenpora di Jakarta, Jumat (30/12/16).

Selain 4 target prestasi tersebut, lanjut Susy, PBSI juga membutuhkan waktu untuk meningkatkan prestasi sektor tunggal putri yang selama ini tertinggal.

Menpora Imam Nahrawi bersama Ricky Subagja, Susy Susanti, dan Tontowi Ahmad.

“Kami harus bekerja keras untuk mengubah dan meningkatkan prestasi dengan program-program pelatihan,” katanya.

Namun, peningkatan prestasi sektor tunggal putri itu tidak dapat dituntut dalam periode 2 sampai 3 bulan saja.

“Hasil dari pelatihan nanti baru akan terlihat dalam 2 hingga 3 tahun,” kata mantan atlet peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.

Susy mengatakan bahwa pihaknya akan membahas perencanaan program latihan bagi atlet-atlet Pelatnas PP PBSI bersama para pelatih, termasuk program latihan bagi pemain-pemain pelapis.

Laga Bulutangkis di Acara Refleksi Akhir Tahun Kemenpora 2016.

“Itulah alasan kenapa kami akan menghidupkan lagi Pelatnas Pratama yang menjadi dasar bagi para atlet yang masih muda,” tambah Susy.

Meskipun belum menetapkan program pelatihan maupun komposisi pemain, Susy mengakui akan tetap menjalankan program pelatihan dari periode sebelumnya, seperti memasangkan atlet ganda campuran Tontowi Ahmad/Gloria Emanuelle Widjaja.

“Itu adalah program pelatih ganda campuran untuk mencari formula baru mengombinasikan pasangan atlet. Saya melihat itu sebagai hal positif seandainya Liliyana Natsir pensiun nanti dan Tontowi belum mempunyai pasangan,” tuntasnya.

Markas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Tontowi, lanjut Susy, juga berarti telah mendapatkan kepercayaan dari pelatih ganda campuran untuk turut membimbing atlet-atlet pelapis di bawahnya dalam pertandingan.

136