Ini 3 Kejuaraan Dunia yang Jadi Target Utama PBSI di 2017

Kamis, 19 Januari 2017 18:54 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Ramadhan
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susi Susanti (kanan) berjabat tangan dengab Ketum KONI Pusat, Tono Suratman. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susi Susanti (kanan) berjabat tangan dengab Ketum KONI Pusat, Tono Suratman.

Pada kalender tahun 2017 ini, sejumlah kejuaraan bulutangkis level internasional pun sudah menanti di depan mata.

Sebut saja All England yang akan berlangsung 7-12 Maret di Birmingham, Inggris. Selain itu, ada ajang Sudirman Cup, pada 21-18 Mei di Gold Coast, Australia.

Tak ketinggalan, Kejuaraan Dunia pun siap digelar di Glasgow, Skotlandia pada 21-27 Agustus mendatang. Rupanya, 3 agenda besar tersebut juga mendapat perhatian khusus dari fererasi bulutangkis Tanah Air, PBSI.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti pun menyatakan bahwa ketiga ajang internasional di atas, masuk jadi prioritas jangka pendek, ditambah dengan ajang dua tahunan SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Pelantikan pengurus baru PBSI periode 2016-2020 di bawah kepemimpinan Wiranto.

“Program jangka pendeknya adalah ada All England, Kejuaraan Dunia, dan Sudirman Cup serta ada SEA Games. Ke depannya, tentu kita ingin kembali berjaya seperti yang disampaikan oleh Pak Ketua Umum (PBSI),” ujanya usai acara pelantikan.

“Kemudian, ada Asian Games dan Olimpiade di 2018, itu mungkin jangka panjang,” sambung juara Olimpiade 1992 di Barcelona, Spanyol tersebut.

Bulutangkis Indonesia sendiri pada All England tahun lalu berhasil mempersembahkan satu medali emas melalui ganda campuran, Praveen Jordan/Debby Susanto.

Sedangkan pada ajang Sudirman Cup, Indonesia sudah puasa gelar selama 13 periode dari ajang dua tahunan tersebut, sejak meraih juara pada edisi pertama tahun 1989.

Legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti.

Sementara pada Kejuaraan Dunia, Indonesia harus berusaha mempertahankan tradisi emas yang diraih pada 2015 oleh pasangan ganda putra, Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan, yang kini tak lagi bermain bersama.

Indonesia saat ini berada di urutan ke-2 peraih medali terbanyak dengan total 21 medali, terpaut sangat jauh dari China di urutan pertama dengan 61 medali.

216