Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabidbinpres) PBSI, Susy Susanti, tak mau terlalu muluk dan memaksa sektor lain seperti tunggal putri dan putra untuk menjuarai All England 2017. PBSI sendiri hanya menargetkan minimal meraih satu gelar juara.
"Untuk sektor tunggal putri mereka ini kan baru peringkat 30 dan 40 bukan tidak mungkin mereka bisa jadi juara, tapi kita perlu bicara apa adanya sekarang. Begitu juga tunggal putra itu yang sudah dipahami atlet," ujar Susy di Pelatnas PBSI Cipayung, Jumat (03/03/17).
"Kita tidak mau membebani untuk juara kita bisa pantau hal itu di atas lapangan. Bukan tidak mungkin tiga sektor (tunggal putra, putri, dan ganda putri) itu menang," tambah Susy.
Juara Olimpiade Barcelona 1992 tersebut menyebut jika perlu waktu bagi tunggal putri dan tunggal putra Indonesia untuk meraih gelar juara.
Susy mengakui jika kini Indonesia tertinggal prestasi untuk tiga sektor di luar tunggal putri dan putra, jika dibandingkan dengan negara lain. Meski begitu, ia meyakini jika perlahan-lahan sektor tunggal putra dan putri dapat berprestasi kembali.
"Tidak mungkin dalam waktu satu dua bulan langsung jadi juara. Sekarang tunggal putri mulai ada peningkatan, awalnya hanya sampai kualifikasi lalu meningkat bisa delapan besar, hingga kemarin di India ada tiga wakil di semifinal," tambahnya.
"Setiap sektor pasti punya target karena nantinya untuk peningkatan rangking. Lalu kita juga mengejar untuk kejuaraan, lalu ada untuk Asian Games hingga Olimpiade," tutupnya.