Bila dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya di dunia, bulutangkis merupakan salah satu cabor yang paling sering menggelar turnamen internasional. Dalam satu bulan, tercatat bisa tiga sampai empat turnamen dilaksanakan.
Hal ini jelas membuat setiap pebulutangkis harus pandai-pandai menjaga stamina dan kondisi tubuhnya agar tetap bisa mengikuti setiap kompetisi dengan baik, serta supaya bisa memperbaiki peringkatnya.
Kenyataan itu ternyata mendapat tanggapan dari mantan pebulutangkis wanita nomor satu dunia, Carolina Marin. Wanita cantik asal Spanyol itu mengaku sangat menyayangkan tindakan BWF (Badminton World Federation), selaku induk organisasi tertinggi bulutangkis dunia yang dinilainya lalai memperhatikan jadwal pertandingan internasional.
Marin mengeluhkan padatnya jadwal turnamen bulutangkis internasional."BWF seharusnya memikirkan masalah jadwal kalender pertandingan internasional. Pasalnya saya dan pebulutangkis lainnya tidak jarang diburu waktu untuk terus mengikuti setiap turnamen," ujar Marin seperti dikutip dari Sport Star Live.
"Kami ini memang atlet, tapi kamu juga manusia biasa. Tubuh kami sesekali juga butuh diistirahatkan sejenak," tambahnya lebih lanjut.
Untuk itu, Marin mengusulkan pada BWF agar membuat sebuah masa istrahat bagi para atlet bulutangkis, dengan tidak membuat sebuah pertandingan selema beberapa minggu.
Marin berharap BWF memberi masa jeda kompetisi untuk para pebulutangkis."Kami tidak pernah mendapat waktu untuk istirahat karena selalu dipaksa dalam kondisi siap mengahadapi turnamen sepanjang tahun. Ketika kami mengikuti Kejuaraan Dunia atau Olimpiade, kami dituntut untuk kembali siap bertanding di ajang Super Series lainnya."
"Dari situ terlihat jelas bahwa sangat sedikit waktu bagi kami untuk istirahat dan saya rasa kami memang butuh waktu untuk istirahat," tutupnya.