Badminton Asia Championship 2017

Alarm Bahaya dari Kejuaraan Asia, Menpora Beri Pesan Penting untuk PBSI

Minggu, 30 April 2017 08:01 WIB
Editor: Ramadhan
© HUMAS PBSI
Praveen Jordan/Debby Susanto stelah pertandingan. Copyright: © HUMAS PBSI
Praveen Jordan/Debby Susanto stelah pertandingan.

Indonesia lagi-lagi gagal mendulang prestasi gemilang di kejuaraan bulutangkis internasional. Tampil di ajang Badminton Asia Championship atau Kejuaraan Bulutangkis Asia 2017, wakil Merah Putih sudah harus tersingkir sejak babak-babak awal.

Pemain-pemain tunggal putri seperti Hanna Ramadini, Dinar Dinar Dyah Ayustine dan Fitriani, semuanya harus tersingkir di putaran pembuka. Sedangkan wakil tunggal putra seperti Tommy Sugiarto, Anthony Sinisuka Ginting, dan Ihsan Maulana juga harus angkat koper sejak putaran awal.

Hanya pasangan ganda campuran, Praveen Jordan/Debby Susanto yang melangkah paling jauh dengan melaju sampai putaran perempatfinal.

Pada ajang yang berlangsung di Wuhan Sports Center Gymnasium, Hainan, China, skuat Indonesia memang tanpa diperkuat pemain-pemain andalan seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan juga pasangan ganda putri Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani.

Namun, meski tak diperkuat sejumlah pemain andalan, sudah seharusnya kejuaraan tersebut menjadi ajang unjuk gigi para pemain pelapis agar bisa mempercepat regenerasi wakil Indonesia di panggung dunia. Namun, hal itu sama sekali tak terjadi, semua wakil Indonesia justru kesulitan.

© HUMAS PBSI
Ihsan Maulana Mustofa tengah mengembalikan shuttlecock di ajang Asia Championships 2017. Copyright: HUMAS PBSIIhsan Maulana Mustofa tengah mengembalikan shuttlecock di ajang Asia Championships 2017.

Terkait alarm bahaya dari Kejuaraan Asia tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi meminta Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk mengevaluasi hasil yang dicapai Indonesia dalam kejuaraan yang berlangsung pada 25-30 April 2017.

“Hasil di Kejuaraan Asia itu memang harus ada evaluasi menyeluruh dari PBSI terkait prestasi cabang olahraga ini termasuk ke depannya mau seperti apa,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi seperti diberitakan Antara.

Ketika ditanya mengenai evaluasi apa saja yang harus dilakukan, Imam menegaskan dalam semua hal termasuk sistem rekrutmen pemain-pemain pemusatan latihan nasional (Pelatnas).

“Dievaluasi semuanya, termasuk sistem rekrutmen jangan satu sumber saja, tapi beberapa klub dan dari beberapa turnamen. Ini sudah saya sampaikan ke PBSI karena banyak anak-anak daerah yang mungkin sebenarnya pantas masuk ke pelatnas, hanya mungkin tidak termonitor,” kata Imam.

© Info Kemenpora
Menpora Imam Nahrawi saat mengikuti rapat persiapan Asian Games 2018 yang dipimpin langsung Wapres Jusuf Kalla, di Kantor Wakil Presiden, Jl. Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (29/3) pagi. Copyright: Info KemenporaMenpora Imam Nahrawi .

“Kita tahu bahwa di sana kita menurunkan pemain-pemain pelapis, mereka sebenarnya sudah berusaha. Inilah sebenarnya maksud evaluasi itu, untuk mempersiapkan pemain-pemain pelapis juga yang sama-sama baik kualitasnya,” ujar Imam.

Indonesia sendiri wajib bangkit dan kembali meraih prestasi tinggi. Selanjutnya, tim Merah Putih akan fokus dan diharapkan bisa mengukir prestasi di ajang Piala Sudirman 2017 yang akan berlangsung di Gold Coast, Australia, apda 21-28 Mei mendatang.