Liliyana Natsir Masih Dihantui Cedera, Tontowi Pindah ke Ganda Putra?

Jumat, 14 Juli 2017 19:33 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir saat akan mendapatkan bonus. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir saat akan mendapatkan bonus.

Partner Tontowi Ahmad di ganda campuran, Liliyana Natsir, hingga kini belum juga pulih total dari cedera lutut yang dialaminya. Hal itu pun memunculkan spekulasi sampai kapan Liliyana bisa bertahan dan siapa penggantinya serta apa pilihan Tontowi andai Butet memutuskan pensiun?

Menanggapi hal itu, Tontowi justru memberikan jawaban yang mengejutkan. Ia menyatakan tidak masalah jika diminta bermain di ganda putra andai Liliyana pensiun nanti. Namun, Tontowi menegaskan pilihan pertamanya tetap di ganda campuran dan selebihnya ia akan mengikuti instruksi pelatih.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di semifinal Indonesia Open 2017 Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTTontowi Ahmad/Liliyana Natsir di semifinal Indonesia Open 2017

"Kalau saya pribadi masih akan di ganda campuran dan kalau tetap dipercaya saya akan ikut keputusan Kak Richard Mainaky (pelatih ganda campuran). Kalau mau dipindahkan ke sektor lain maka saya ikuti saja," tutur Tontowi. 

Peluang Tontowi Ahmad untuk bermain di ganda putra misalnya, bisa saja terjadi. Akan tetapi hal itu tidak mungkin terwujud dalam waktu dekat. Pasalnya sang pelatih menegaskan Owi/Butet bisa saja bermain hingga Olimpiade 2020. Target terdekat kedua pasangan itu adalah emas di Asian Games 2018 mendatang.

Baca Juga

Lebih lanjut, spekulasi untuk mencoba pemain di berbagai nomor pertandingan pun ditanggapi oleh Sekjen PBSI, Achmad Budiharto. Ia menjelaskan semua kemungkinan itu bisa saja terjadi, melihat belakangan negara pesaing seperti China, Thailand, dan lainnya juga mulai menerapkan hal tersebut. Namun, ia menegaskan hal itu tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat dan akan dicoba serta dievaluasi terlebih dahulu untuk atlet muda atau pratama.

© Humas PBSI
Tontowi Ahmad dan Gloria Emanuelle Widjaja Copyright: Humas PBSITontowi Ahmad dan Gloria Emanuelle Widjaja.

"Kalau cermati pemain Indonesia dulu memang main rangkap, tapi belakangan mengarah ke spesialisasi dan era sekarang mulai ada penggabungan. Beberapa negara pesaing mulai melakukan itu dan berhasil," ujar Achmad.

"Tapi yang paling tahu untuk itu kan atlet dan pelatihnya. Kita akan mulai mencoba untuk bermain rangkap tetapi di pratama dulu. Kita akan lihat hasilnya dan evaluasi lagi," tutupnya.