Persipura Vs Al Qadsia

Persipura Cuma Butuh Dua Gol

Selasa, 30 September 2014 10:35 WIB
Editor: Jhon Purba
 Copyright:

Partai kedua semifinal akan berlangsung di Stadion Mandala Jayapura, Papua, Selasa ini. Dari duel pertama di Kuwait, 16 September 2014, Al Qadsia menang dengan skor 4-2.

Di leg pertama di Al-Sadaqua Walsalam Stadium, Kuwait, empat gol al Qadsia dicetak Danijel Subotic pada menit 11 dan 77, gol Saif Al Hashan pada menit 64 dan Bader Al Mutawa pada menit 65.

Sebelum empat gol al Qadsia, Persipura sempat unggul 2-1 setelah Titus Bonai menjebol gawang tuan rumah pada menit 21 dan Boaz Solossa pada menit 31.

Melihat ketajaman dengan meraih dua gol di Kuwait, peluang Persipura kembali memetik gol makin membesar. Apalagi Persipura akan bermain di kandang dengan dukungan puluhan ribu penonton.

“Saya berharap pemain tampil cerdas dan bijak memanfaatkan peluang. Kesempatan sangat terbuka bagi kami untuk mencipta sejarah," kata Pelatih Persipura Jacksen F Tiago.

Sejarah yang dimaksud pelatih asal Brasil ini adalah menjadi klub pertama Indonesia yang bisa bermain di pertandingan pamungkas Piala AFC. Bermain di semifinal Piala AFC 2014 sudah menempatkan Persipura sebagai klub pertama Indonesia yang sukses menembus empat besar kompetisi antarklub di Asia.

“Tim yang akan tampil di final ditentukan oleh partai kedua. Kedua tim saling mengenal dengan baik. Kami akan berusaha sekuat tenaga untuk meraih hasil terbaik dan melaju ke final," tegas Jacksen.

Sebelum al Qaidsa, Persipura pernah merasakan kekuatan dan kelemahan klub asal Kuwait. Persipura ke perempatfinal usai menyingkirkan al Kuwait dengan agregat 8-4 (hasil kekalahan 2-3 di Al Kuwait Sports Club Stadium dan menang 6-1 di Papua).

Keyakinan tinggi tim terganggu dengan kondisi internal pemain. Kondisi kapten dan penyerang Boaz Solossa masih ditunggu hingga beberapa saat pertandingan dimulai. Masalah cedera juga masih mengganggu Bio Paulin dan Yohanes Tjoe.

Keyakinan menang juga terlontar dari al Qadsia. Pelatih Antonio Puche mengklaim pemainnya dalam kondisi terbaik dan sudah terbiasa dengan cuaca di Papua. Antonio juga mengaku sudah memegang kunci permainan Persipura, yaitu mematikan serangan balik Boaz dan kawan-kawan.

Dibandingkan Persipura, nama al Qadsia lebih dikenal. Klub yang berdiri pada 1953 ini tercatat sebagai juara bertahan Liga Kuwait dan juara kedua Piala AFC 2013. Al Qadsia pernah ke final Piala AFC 2010.