Milomir Seslija begitu kecewa dengan tersingkirnya Arema dari perebutan gelar juara PGK. Milo menilai timnya kali ini kalah bukan karena faktor lawan di lapangan, namun karena sistem regulasi yang dinilai tidak fair.
"Kami menang di waktu normal, tapi di laga kedua imbang dan kalah penalti. Poin sama, tapi kalah head to head dari Madura. Kami kalah karena regulasi yang sangat lucu," kata Pelatih Arema Cronus tersebut.
Cristian Gonzales dkk memang diputuskan kalah secara head to head lawan Madura United (MU). Hasil seri 0-0 yang diakhiri dengan kekalahan 1-4 dalam adu penalti, membuang segala jerih payah Singo Edan yang di laga pertama mengalahkan Persiba Balikpapan lewat gol tunggal Dendi Santoso.
Arema pun sebenarnya lebih berhak melangkah ke final, karena mengumpulkan 4 angka dengan surplus satu gol (1-0). Sementara MU juga mengoleksi 4 angka dengan agregat gol sama, tapi MU memuncaki klasemen karena dua kali menang adu penalti melawan Persiba dan Arema Cronus setelah bermain imbang di waktu normal.
Milomir Seslija menilai regulasi Piala Gubernur Kaltim tak adil.
"Kami seperti percuma berjuang untuk menang di waktu normal, tapi nyatanya kemenangan adu penalti lebih menentukan. Lebih baik bermain bertahan total untuk mengincar adu penalti saja," Milo menambahkan.
Meski begitu, pelatih kebangsaan Bosnia-Herzegovina itu tetap bersikap sportif dengan mengucapkan selamat atas lolosnya Madura United ke laga puncak turnamen PGK.
"Arema, Madura dan Persiba sudah sama-sama berjuang maksimal di lapangan dengan main bagus, penuh drama. Tapi, sudah lah, saya ucapkan selamat kepada Madura," pungkasnya.
Klasemen semifinal 1 PGK
1. Madura United 2 0 2 0. (1-1). 4*
2. Arema Cronus. 2. 1 1 0. (1-0). 4
3. Persiba Balikpapan. 2. 0 1 1. (1-2). 1
*MU menang dua kali penalti, satu kemenangan penalti diganjar 2 poin.