(ANALISIS) Gabigol dan Mario, Penyempurna Filosofi Bermain De Boer

Senin, 29 Agustus 2016 19:01 WIB
Editor: Arief Rahman Hakim
 Copyright:

Berkat andil investor asal China, Suning Group, Inter sukses mengamankan dua rekrutan penting jelang berakhirnya bursa transfer pemain saat ini. Setelah sebelumnya mendatangkan Cristian Ansaldi, Caner Erkin, Ever Banega, dan Antonio Candreva. Inter mendatangkan Joao Mario dari Sporting Lisbon, dan Barbosa dari Santos.

Mario telah datang dengan mahar transfer yang diduga mencapai 45 juta Euro atau setara dengan Rp668 miliar, dan jadi rekrutan termahal kedua Inter setelah Christian Vieri pada 1999. Sementara untuk kasus Barbosa, sang pemain belum menentukan akan bergabung dengan Nerazzurri saat ini, atau pada Januari 2017.

Akan tetapi kedatangan kedua pemain itu bak penyempurna kepingan puzzle formasi Inter, di bawah arahan De Boer. Bukan rahasia lagi jika De Boer gemar memainkan formasi 4-3-3, seperti kebanyakan pelatih asal Belanda lainnya yang menerapkan filosofi total football, atau sepakbola ofensif.

De Boer sukses menerapkannya di Ajax Amsterdam, dengan bukti empat titel Eredivisie Belanda beruntun sejak 2010 hingga 2014. Ia juga sudah menerapkannya di Inter saat imbang 1-1 melawan Palermo, di giornata ketiga Serie A Italia.

Pelatih berusia 46 tahun itu sedianya belum menemukan formasi yang tepat untuk Mauro Icardi dan kawan-kawan, karena dari laga sebelumnya De Boer menggunakan 4-2-3-1. Akan tetapi dengan formasi itu, Inter justru kalah 0-2 dari Chievo Verona. Baru ketika De Boer menggunakan 4-3-3, permainan Inter membaik saat melawan Palermo.

Kedatangan Mario dan Barbosa pun diyakini akan menyempurnakan taktik 4-3-3 De Boer. Ada tiga faktor kuat yang menjadi landasannya, berikut ulasan dari INDOSPORT:

394