Kongres PSSI

Regulasi Kasta Tertinggi Kompetisi Resmi 2017: Pelatih Wajib Berlisensi A AFC hingga Sistem Lainnya

Minggu, 8 Januari 2017 15:04 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Tengku Sufiyanto
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Waketum PSSI, Joko Driyono menjelaskan regulasi kasta tertinggal kompetisi resmi 2017. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Waketum PSSI, Joko Driyono menjelaskan regulasi kasta tertinggal kompetisi resmi 2017.

PSSI melalui Kongres Tahunan di Hotel Aryaduta, Bandung, Minggu (08/01/17), telah memiliki sejumlah rencana regulasi yang akan diterapkan pada kasta tertinggi kompetisi resmi 2017 mendatang.

Pertama, PSSI berencana mewajibkan seluruh pelatih klub di kasta tertinggi sepakbola Indonesia (Indonesia Super League) harus berlisensi A AFC. Kedua, kualitas wasit jelas diperbaiki.

Ketiga, regulasi pemain asing yang notabenenya bakal dikurangi dari 3+1 menjadi 2+1 (dua non Asia dan satu Asia). Keempat, soal sistem degradasi dan promosi yang berlaku tanpa play off.

Kelima, tetap 18 klub yang akan berpartisipasi. Keenam, setiap pertandingan akan digelar dalam sepekan, artinya kompetisi satu format tanpa dua wilayah bakal tetap dijalankan.
 


Kongres Tahunan PSSI.

"Sistem degradasi promosi akan berlaku jadi tidak ada play off, karena dalam sejarah play off seluruhnya dimenangkan klub ISL, kecuali PSM Makassar dan Persebaya. Regulasi pelatih rancangannya (belum ketuk palu). ISL harus lisensi A AFC atau setara. Karena yang dari Amerika Latin harus ada penyesuaian kepada AFC," ujar Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.

"Tingkatkan kualitas wasit sedang digodok ingin 10-15 persen dari total pertandingan yang ada. Operator kompetisi musim baru saya belum bisa putuskan karena itu wewenangnya Anggota Exco yang memutuskan," tambahnya.

Meski begitu, keputusan regulasi di atas akan dibahas dalam pertemuan selanjutnya Anggota Exco PSSI. Lalu bertemu dengan perwakilan klub.

"Keputusan mengenai regulasi baik pemain asing dan yang lainnya akan dibahas nanti. Kemungkinan minggu depan," tutup pria yang akrab disapa Jokdri tersebut.

661