Pemain kelahiran Ayer Hitam, Kedah, Malaysia itu mengaku memang tidak terlalu berharap bisa memenangkan penghargaan FIFA Puskas Award 2016 sebelum bertolak ke Zurich, Swiss.
Faiz dengan gaya sederhananya mengaku sudah cukup senang bisa masuk sebagai nominator peraih penghargaan. Harapannya tidak lebih sekadar bisa ber-selfie bersama dengan sosok idolanya, Cristiano Ronaldo.
"Idola saya selalu Ronaldo, dan jika saya berhasil mendapatkan selfie dengan dia, itu akan sangat berkesan," kata Faiz kepada ESPN FC sebelum bertolak ke Zurich.
Menjadi menarik ketika dirinya ditanya bagaimana bisa merayu Ronaldo untuk ber-selfie sedangkan ia memiliki perbedaan kultur bahasa dengan sang idola. Selain itu ia juga punya keterbatasan dalam berbahasa Inggris.
Tanpa sungkan, Faiz lantas memperagakan jurus rayuan maut yang ia siapkan saat bertemu Ronaldo kepada sejumlah awak media. Uniknya jurus rayuan maut Faiz justru membuat awak media terpingkal.
Di luar dugaan, akhirnya meraih penghargaan FIFA Puskas Award 2016 setelah gol cantiknya dinobatkan sebagai gol terbaik. Faiz berhasil mengungguli dua pesaingnya, Marlone dari Brasil, dan Daniuska Rodriguez dari Venezuela.
Berdasarkan hasil voting, Faiz meraih suara terbanyak, sebesar 59,46 persen suara. Sementara pesaingnya, Marlone memndapatkan 22,86 persen suara, sedangkan 10,01 persen suara sisanya menjadi milik Daniuska Rodriguez.
Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Bukan hanya keluar sebagai pemenang, Faiz bahkan berhasil mewujudkan impian ber-selfie tidak hanya dengan seorang Ronaldo.
Pasalnya, selain bisa ber-selfie dengan Cristiano Ronaldo, Faiz juga mendapat kehormatan berdiri satu panggung dengan legenda sepakbola Brasil, Ronaldo Luis Nazario de Lima, yang bertanggung jawab memberikan trofi penghargaan kepadanya.