PSSI baru saja menerima kunjungan delegasi FIFA pada 18-19 Februari kemarin. Kunjungan delegasi FIFA yang diwakilkan oleh Sanjeevan C Balasingem dan Tom Gorissen ini membicarakan soal program FIFA Forward Fund.
Dalam program ini sendiri, PSSI dipastikan mendapat bantuan dana sebesar 67 Milliar rupiah untuk jangak waktu empat tahun. Namun dana tersebut akan dibagi dalam pertahun yakni sekitar 17 milliar dalam setiap tahunnya.
Menerima bantuan ini pun akan digunakan sebaik-baiknya oleh PSSI. Setidaknya hal ini dilontarkan oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Djoko Driyono.
Jonas Baer Hoffman, James Johnson, Joko Driyono dan Teguh Maramis (pertemuan FIFA dengan PSSI).“Dengan bantuan dari FIFA sebesar 1.250.000 USD atau sekitar 17 millar rupiah, setiap tahun kita akan sinergikan dengan 5 program utama PSSI. Yakni pengembangan sepakbola, tata kelola, infrastruktur, klub, dan Timnas Indonesia,” ucap Joko Driyono.
“Nantinya proposal dana FIFA Forward ini deadline-nya pada 1 Juni. Tapi kita seminggu dari sekarang akan menyusun proposal tersebut terkait implementasi program FIFA Forward ini,” jelas Joko.
Meski memiliki 5 program yang bersinergi dengan program FIFA Forward, PSSI ternyata akan menggunakan bantuan tersebut untuk membagun infrastruktur sepakbola. PSSI direncakana akan membangun lapangan atau National Youth.
Lapangan sepakbola Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
“Kita fokus untuk membangun infrastruktur. Jadi mau bangun lapangan atau national youth. Sekarang kita kalau mau berprestasi tapi kalau tidak punya lapangan kan susah juga,” tambah Direktur Media dan Hubungan Internasional PSSI, Hanif Thamrin.
“Memang tadi juga sempat ada pembicaraan terkait detail lapangan. Sampai rumputnya pun dibahas. Jadi ya memang kita akan buat infrastruktur,” tutupnya.