Arema FC akan berhadapan dengan Semen Padang dalam babak semifinal Piala Presiden usai menundukkan perlawanan Sriwijaya FC di babak perempatfinal. Pertemuan melawan Semen Padang diakui lebih menyenangkan bagi Arema ketimbang harus berhadapan dengan Bhayangkara FC.
Pertemuan dengan Semen Padang di babak semifinal diakui lebih memberi keuntungan bagi Arema. Pasalnya, dengan pertemuan tersebut Arema bisa memiliki sedikit kesempatan untuk mempersiapkan diri lebih matang.
Selain itu, laga melawan Semen Padang juga memberi tantangan tersendiri bagi Arema. Pasalnya, kedua tim belum pernah sekalipun bertemu sepanjang tahun 2017.
"Setelah dipastikan lawan kami Semen Padang, kami segera bergegas pulang ke Malang setidaknya untuk satu hari istirahat. Tanggal 28 kita berangkat lagi dan berlanjut persiapan di Padang sampai hari pertandingan," kata pelatih Arema, Aji Santoso.
Arema FC pastikan langkah ke semifinal Piala Presiden 2017 usai taklukkan Sriwijaya FC di babak perempatfinal.Kepulangan Arema ke Malang lebih dulu memang tak lepas dari faktor psikologis. Ahmad Bustomi dkk setidaknya punya waktu satu hari untuk melepas penat dengan berkumpul bersama keluarga tercinta, sebelum kembali bertarung di fase empat besar. Hal itu akan berbeda jika mereka harus bertemu dengan Bhayangkara FC.
"Kalau melawan Bhayangkara, kami mungkin tidak bisa pulang dan menetap di Solo. Karena kami dengar, Bhayangkara akan menjadikan Solo sebagai home base di babak semifinal," sambung Aji.
Kepulangan tim ke Kota Apel diharapkan menjadikan Arthur Cunha Da Rocha dkk lebih siap dalam hal tekanan mental. Pasalnya, Semen Padang dikenal punya suporter militan dengan tekanan berat saat bermain di Stadion Haji Agus Salim Padang, pada (02/03/17) lusa.
Menurut rencana, para pemain Arema FC akan berangkat menuju ibukota Provinsi Sumatera Barat pada Selasa (28/02/17) pagi melalui Jakarta. Beberapa pemain juga tak ikut serta, seperti Fery Aman Saragih yang terkena suspensi kartu merah, maupun Hendro Siswanto yang belum fit.