Piala Presiden 2017

Anto Baret Bersama KPJ Ingin Kibarkan Bendera Raksasa di Final Piala Presiden

Kamis, 9 Maret 2017 19:27 WIB
Editor: Ahmad Priobudiyono
© INDOSPORT
Budayawan Anto Baret saat bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi. Copyright: © INDOSPORT
Budayawan Anto Baret saat bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi menerima sesepuh Aremania, sekaligus budayawan Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ), Anto Baret dalam rangka rencana penggelaran bendera merah putih raksasa pada final Piala Presiden 2017, di Kantor Kemenpora, Kamis (09/03/17).

Stadion Pakansari Cibinong akan menjadi saksi semangat nasionalisme dan kecintaan pada klub kesayangan yang berlaga di final Piala Presiden 2017 pada Minggu (12/03/17) dengan dikibarkannya bendera raksasa ukuran 110m x 60m yang diprakarsai oleh KPJ. 

Bendera akan dibawa oleh gabungan suporter kedua kesebelasan dengan semangat persatuan, digelar hampir menutup seluruh lapangan mengiringi dikumandangkannya lagu kebangsaan Indonesia Raya. 

"Ide yang bagus, siapapun klubnya yang penting merah putih nomor satu, pastikan dapat izin dari yang berwajib, saya akan komunikasikan juga dengan Ketum PSSI," kata Menpora.
 
Ditambahkan perlu ada kode etik suporter tentang kata-kata dan nyanyian rasis serta ejekan-ejekan yang memancing keributan, tugas PSSI untuk dapat menertibkan dan mengatur hal tersebut. 

"Saya berharap PSSI dapat mengatur dan menertibkan suporter sebagaimana statuta, perlu disosialisasikan dan selanjutnya dapat diambil tindakan sesuai aturan," tambah Menpora.
 
Pria kelahiran Malang yang bernama asli Anto S. Trisno dan karena kesenangannya memakai topi baretta membuatnya dikenal Anto Baret begitu semangat menyampaikan ide brilian tersebut yang sekarang sedang dalam proses meminta izin dan mohon dukungan Menpora agar dapat terwujud.

Diakhir audiensi Anto Baret memberikan kaos kepada Menpora bertitel semangat persatuan "One Soul One Nation, Suporter Indonesia" dan dibelakang kaos tertuliskan "Disini cinta bersemi untukmu negeri". Turut hadir dari KPJ Hari Pandiono, Heri Cahyono, dan Budi Semar. 

296