PT Freeport Tarik Dukungan, Persipura Terancam Tak Ikut Liga 1

Jumat, 17 Maret 2017 10:39 WIB
Editor: Ahmad Priobudiyono
© Indonesiansc.com
Skuat Persipura Jayapura saat berlaga di Indonesian Soccer Championship 2016. Copyright: © Indonesiansc.com
Skuat Persipura Jayapura saat berlaga di Indonesian Soccer Championship 2016.

Permasalahan sengketa kontrak karya PT Freeport Indonesia dengan pemerintah Republik Indonesia memberikan dampak buruk bagi Persipura Jayapura. Perusahaan asing tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia itu resmi menarik dukungan sebagai sponsor bagi Persipura, Kamis (17/03/17).

Kabar penarikan dukungan PT Freeport sebagai sponsor itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Persipura, Benhur Tommy Mano melalui pernyataan resmi yang dirilis oleh klub seperti dikutip INDOSPORT dari CNNIndonesia.com.

"Manajemen PT Freeport Indonesia sudah memastikan secara resmi bahwa mereka tidak mendukung Persipura Jayapura sebagai sponsor. Pada Rabu (15/03/17) kemarin kami menerima email dari Manajemen PT Freeport Indonesia yang mengonfirmasi, mereka tidak mau mendukung Persipura," beber Tommy Mano.

"Alasan yang disampaikan adalah karena situasi mereka saat ini. Soal izin operasi dari pemerintah Republik Indonesia itu. Yah, mau tidak mau kami harus terima keputusan itu. Mereka yang punya uang, jadi mereka yang tentukan mau dukung atau tidak," tambahnya.

Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tommy Mano.

Tommy Mano menambahkan bahwa pihaknya tidak bisa memaksa PT Freeport untuk terus memberikan dukungan meski uang yang mereka miliki amat berlimpah. Menurut Tommy, itu merupakan hak PT Freeport untuk membantu pendanaan atau tidak kepada Persipura.

"Walaupun nilainya tidak seberapa dari yang mereka punya, ya itu hak mereka," ungkap Tommy Mano.

Saat ini, Persipura tengah berusaha untuk menemukan sponsor baru yang siap menambal kekurangan dana yang dibutuhkan oleh klub jelang mengarungi kompetisi Liga 1 Indonesia. 

Sebelumnya, PT Freeport menggelontorkan dana tak kurang dari Rp9 miliar untuk menutupi kebutuhan klub, sementara sisanya ditutupi oleh Bank Papua, yang saat ini masih berkomitmen untuk menjadi sponsor klub berjulukan Mutiara Hitam tersebut.

"Semoga ada pihak lain yang bisa menjadi sponsor dan mendukung klub kebanggaan masyarakat Papua ini," terang Tommy Mano. 

"Kalau dapat ya kami akan jalan seadanya. Kondisi terburuknya kami tidak bisa berkompetisi. Tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat sponsor."

2.4K